MULUTKU HARIMAUKU

“Handphone Kamu bagus,ya?” pujiku saat salah seorang temanku mengeluarkan HPnya dari tas. Memang, sudah lama aku menginginkan Handphone yang sekarang dipegangnya. Aku pun melanjutkan, “Aku sudah lama lo, kepingin HP kayak gitu tapi HPku yang sekarang lama sekali rusaknya jadi belum boleh diganti.” Dan kami pun tertawa.
Dialog di atas mungkin terasa biasa tapi bagaimana kalau aku mengatakan bahwa 2 hari setelah itu HPku rusak? Menurut yang punya toko HP, LCD-nya rusak sehingga aku harus memilih antara mengganti LCD-nya dengan harga yang lumayan mahal atau langsung mengganti HPku. Seharusnya aku senang berhubung permintaanku terkabulkan tapi sayangnya HPku rusak saat aku lagi bokek. Mana malu minta uang sama mama papa. Untung adik sepupuku yang kebetulan punya 2 HP bersedia meminjamkan HPnya. Huff..
Kejadian di atas sih belum seberapa karena tetanggaku malah mengalami pengalaman yang lebih mengerikan. Ceritanya terjadi pas ada kedukaan di rumahku karena nenekku meninggal. Nah, tetanggaku (yang katanya sih setengah mabuk) malah bercanda dengan teman-temannya dan bilang, “kasihan ya si nenek. Meninggal sendirian, nggak ada yang menemani. Aku sih mau saja menemani.” Percaya atau nggak, besoknya si tetangga meninggal dan di lorongku ada dua kedukaan. Hiii….
Hal seperti di atas mungkin terkesan sedikit berbau magic tapi aku percaya, sebagian besar dari kita pasti pernah merasakan saat dimana apa yang kita katakan menjadi kenyataan. Kalo kebetulan yang kita katakan itu hal positif ya syukur tapi kalo yang kita katakan adalah hal negatif, tentu saja ada sedikit penyesalan. Karena itu, berdasarkan pengalaman-pengalaman aneh yang terjadi, aku bertekad akan mengurangi kebiasaanku berkata yang tidak-tidak serta berpikir positif karena lepas dari hal-hal magic di atas, berpikir positif akan bikin hidup kita lebih baik.


Posting Lebih Baru Posting Lama

3 Responses to “MULUTKU HARIMAUKU”

Antown mengatakan...

kok kebetulan banget ya. pelajaran yang bagus nih. kalo kita melihat dari sudut pandang lain, sesungguhnya mulut kita yang ada lidahnya itu lebih tajam daripada sebuah pisau. Jadi kita harus lebih hati2 dalam mengucapkan sesuatu. Kata mbah saya lebih baik dipikir dulu gitu.

Salam

muhfiasbin mengatakan...

Tapi, aku tidak percaya yg namanya KEBETULAN.

Menurutku, kejadian itu harus terjadi tanpa ada unsur KEBETULAN. Hp mbak Ivana rusak karena HARUS RUSAK bukan KEBETULAN RUSAK disebabkan mbak Ivana ngomong "...tapi HPku yang sekarang lama sekali rusaknya jadi belum boleh diganti" :)

Tentu faktor X yang berpengaruh terhadap rusaknya HP itu banyak dan mbak Ivana tidak menyadarinya.[Memang Tuhan Maha Kuasa y..]

Nah, yang meninggal pun juga begitu.

Unknown mengatakan...

that's good mbak,...
awalilah hidup kita dengan something good,..
i believe,..
jika semua orang punya prinsip yg kayak gitu,..bakal aman dunia ini,...
ya walo kita tahu no body perfect, unless klo kita berusaha pasti dapat yg lebih baek ya kan mbak,..
soal kebetulan,..itu sebenarnya gak ada,..mo hp rusak,..mo tetangga mati,..ya itu permainan tuhan yg namanya takdir,..
kebetulan itu cuma pengkaitan kita ajaa iya tho?
(sorry ya ni sok alim lho) mempercayai hal seperti itu dalam agama saya malah bisa bikin lemah iman, dan itu bisa menjadi dosa
u'r best regards