Serba - Serbi Kelahiran
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, Gerald menjadi satu-satunya laki-laki yang menghiasi hidup saya sekarang (halaah!!) dan sebelum memulai posting, saya ucapkan terima kasih pada semua teman blogger atas masukannya untuk postingan saya tentang Gerald, terutama mba’ astrid yang memang sudah berpengalaman di bidangnya,hihihi…
Postingan kali ini terinspirasi dari mamanya Gerald yang pernah meminta saya untuk mencari daftar peristiwa penting di bulan September, sebagai masukan untuk tanggal kelahiran Michael, si calon bayi yang sebentar lagi akan resmi berduet bersama Gerald untuk menindas saya. Tanggal lahir Michael memang sempat menjadi perdebatan seru di keluarga kami, mulai dari mamanya Gerald yang mengusulkan tanggal 30 September dan ditolak mentah-mentah oleh semua anggota keluarga karena mengingatkan akan tragedi berdarah PKI yang terjadi pada tanggal itu. Semua anggota keluarga pun mengusulkan agar mamanya Gerald melahirkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari kesaktian Pancasila namun ditolak mentah-mentah oleh si dokter karena katanya itu waktu liburan,hehehe. Akhirnya, saya, dengan wikipedia dan riset panjang sebagai senjata (cuih!!), mengusulkan tanggal 27 september dengan beberapa alasan : Itu tanggal lahir dari Andy Lau, artis kesayangan mamanya Gerald(alasan untuk mamanya Gerald) Itu adalah saat Republik Cina (Taiwan) diakui AS (alasan untuk orang rumah) dan tanggal itu adalah Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (alasan umum). Lumayan penting,kan?
Dan akhirnya, tanggal itu pun terpilih sebagai hari lahir Michael nantinya, yang artinya, saya minta doa dari para blogger sekalian agar pada tanggal 27 September, proses kelahiran Michael berjalan lancar. Amin.
Lepas dari hal di atas, saya jadi teringat dengan kelahiran Gerald, yang sebenarnya direncanakan tanggal 23 Desember karena papa Gerald merasa ngga sreg kalo anak laki-laki pertamanya lahir di hari ibu. Tapi, namanya juga takdir, perut mamanya terus mulas tanggal 22 Desember sehingga Gerald pun dilahirkan pada Hari Ibu.Sungguh berlawanan dengan cerita sastrawan Indonesia, Andrea Hirata dalam bukunya Edensor yang mamanya bela-belain menunda kelahiran sampe jarum panjang melewati angka 12 agar Andrea lahir tepat tanggal 24 Oktober, Hari berdirinya PBB, dengan harapan agar Andrea bisa menjadi juru pendamai seperti PBB.
Mengingat hal di atas, saya jadi teringat dengan cerita kelahiran saya yang melegenda (soalnya entah mengapa, sampi sekarang, kalo ada yang bercerita tentang kelahiran, kelahiran saya pasti diungkit). Ceritanya, kelahiran saya terjadi pada tanggal yang ngga direncanakan, sehingga, pada saat orang rumah sedang santai menonton sam pek eng tay (mungkin karena ini, saya suka menonton film sam pek eng tay), perut mama saya tiba-tiba mulas dan akhirnya, diantarlah si mama pake motor ke rumah sakit dan setelah saya tiba di bumi ini, orang – orang rumah bertanya apakah bayinya sam pek (laki-laki) atau Eng Tay (perempuan) dan jawab si dokter : Eng Tay.
Nb: sam pek eng tay adalah legenda romeo dan Juliet ala Cina yang sangat terkenal dan sudah dibikin dalam berbagai versi. Untuk versi modern saja, dengar-dengar akan dibuat dengan Wu Zun (yang main di Romantic Princess) sebagai Sam Pek.