Juli 2008

Lika Liku Reality Show


Beberapa waktu lalu, saya membaca email menarik yang saya terima karena bergabung di satu milis. Emailnya benar-benar bikin saya ternganga. Coba baca dulu aja deh, siapa tau kamu juga ikutan ternganga:


Dua hari yang lalu gw ketemu dengan salah seorang AFI (Akademi Fantasi Indosiar). Selain lepas kangen (he..he) gw juga dapat cerita seru dari kehidupan mereka. Di balik image mereka yang gemerlap saat manggung atau ketika nongol di teve, kehidupan artis AFI sangat memprihatinkan.


Banyak di antara mereka yang hidup terlilit utang ratusan juta rupiah. Pasalnya, orang tua mereka ngutang ke sana-sini buat menggenjot sms putera-puteri mereka. Bisa dipastikan tidak ada satu pun kemenangan AFI itu yang berasal dari pilihan publik. Kemenangan mereka ditentukan seberapa besar orang tua mereka anggup menghabiskan uang untuk sms. Orang tua Alfin dan Bojes abis 1 M. Namun mereka orang kaya, biarin aja.

Yang kasian mah, yang kaga punya duit. Fibri (AFI 005) yang tereliminasi di minggu-minggu awal kini punya utang 250 juta. Dia sekarang hidup di sebuah kos sederhana di depan Indosiar. Kosnya emang sedikit mahal RP 500..000. Namun itu dipilih karena pertimbangan hemat ongkos transportasi. Kos itu sederhana (masih bagusan kos gw gitu loh), bahkan kamar mandi pun di luar. Makannya sekali sehari. Makan dua kali sehari sudah mewah buat Fibri. Kaga ada dugem dan kehidupan glamor, lha makan aja susah.


Ada banyak yang seperti Fibri. Sebut saja intan, Nana, Yuke, Eki, dll.
Mereka teikat kontrak ekslusif dengan manajemen Indosiar. Jadi, kaga bisa cari job di luar Indosiar. Bayaran di Indonesiar sangat kecil. Lagian pembagian job manggung sangat tidak adil. Beberapa artis AFI seperti Jovita dan Pasya kebanjiran job, sementara yang lain kaga dapat/jarang dapat job. Maklum artisnya sudah kebanyakan. Makanya buat makan aja mereka susah. Temen gw malah sering dijadiin tempat buat minjem duit. Minjemnya bahkan cuma Rp 100.000. Buat makan gitu loh. Mereka ga berani minjem banyak karena takut ga bisa bayar.


Ini benar-benar proyek yang tidak manusiawi. Para orang tua dan anak Indonesia dijanjikan ketenaran dan kekayaan lewat sebuah ajang adu bakat di televisi. Mereka dikontrak ekslusif selama dua tahun oleh Indosiar. Namun tidak ada jaminan hidup sama sekali. Mereka hanya dibayar kalo ada manggung. Itu pun kecil sekali, dan tidak menentu. Buruh pabrik yang gajinya Rp 900.000 jauh lebih sejahtera daripada
mereka.


Nah acara ini dan acara sejenis masih banyak, Pildacil juga begitu.Kasian orang tua dan anak yang rela antre berjam-jam untuk sebuah penipuan seperti ini. Seorang anak pernah menangis tersedu-sedu saat tidak lolos dalam audisi AFI. Padahal dia beruntung. Kalau dia sampai masuk, bisa dibayangkan betapa dia akan membuat orang tuanya punya utang yang melilit pinggang, yang tidak akan terbayar sampai kontraknya habis.


Wah, sadis juga,ya? ternyata segala yang berbau instant memang selalu punya dampak negatif, mulai dari acara yang menciptakan penyanyi instan sampe anak kos yang menciptakan mie instant,hehehe...
Ada yang mau ngasih komen atau...sharing mungkin?

The Brand New Blue Blog....



Eits...Eits...
jangan kaget dulu melihat tampilan blog saya ...
(halaah...sok banget,hehehe...)
Emm...sebenarnya bukan perubahan besar sih, soalnya hanya warna blognya yang diganti...
Alasannya?


Mm...selain ingin membawa kesegaran baru (halaah), beberapa waktu lalu, saya sempat ikut tes kecil-kecilan di blogthings.com yang kebetulan berhubungan dengan warna blog yang tepat dengan saya dan hasilnya...jreng..jreng...jreng...






Your Blog Should Be Blue



Your blog is a peaceful, calming force in the blogosphere.

You tend to avoid conflict - you're more likely to share than rant.

From your social causes to cute pet photos, your life is a (mostly) open book.





Lucunya, template blog yang dulu aku pake hanya tersedia dalam dua warna,yaitu: hijau dan biru,hahaha...pas banget,yah?
Nah, sekarang, saya kembalikan saja pada kalian. Apa saya memang cocok dengan warna biru?

nb: kalo tertarik, hayo...dicoba sendiri tesnya,hehehe

Ssst...Jangan Bilang Siapa-Siapa


Cerita si “ember”
Tukang Curhat (TC) : Saya mau cerita soal hal penting tapi, jangan bilang siapa-siapa,ya?
Ember: Ok.
Eh, pas si “ember” ketemu teman yang lain,
Ember: Ssst…Aku punya cerita rahasia tentang si TC tapi, jangan bilang siapa-siapa,ya?
Si A : (mengangguk-angguk).

Sebel banget kan, kalo kita sudah memberikan kepercayaan yang segitu besar pada seseorang lalu kemudian dia menceritakan semuanya pada orang lain dengan embel-embel, “jangan bilang siapa-siapa,ya”. Jujur saja ini pernah kejadian sama saya dan, saya asumsikan kejadiannya seperti di atas. Huh!!Kalo diingat-ingat, jadi darah tinggi lagi deh,hehehe…



Cerita si “Malu-Malu tapi Mau” (3M)

3M : Saya mau cerita soal penting tapi jangan bilang siapa-siapa,ya?
Tempat Curhat : Ok. Soal apa?
3M : Papa saya baru naik jabatan ….hebat,kan?
Tempat Curhat : Hebat banget…
3M : Tapi, jangan bilang siapa-siapa,ya? Aku nggak suka kalo banyak orang tau…

Eh, tapi pas ketemu orang lain, dia mengulangi kejadian di atas dengan embel-embel “jangan bilang siapa-siapa”,hihihi…cara seperti ini harus diselidiki lebih lanjut oleh pakar marketing ni,hehehe…ceritanya tu orang mau menyombongkan diri tapi masih malu-malu jadi penyebaran “rahasia”nya malah jadi seperti itu. Lucu,yah?
Pada akhirnya, postingan di atas jangan diceritakan ke siapa-siapa,ya? Biar Cuma antara kita-kita saja,hahahaha….

Tentang Kematian


Beberapa waktu yang lalu teman saya mengabarkan kalo omanya baru saja meninggal. Mendengar itu, saya pun langsung ke Rumah Sakit dengan Dian, teman baik saya. Saat masuk Rumah Sakit, kebetulan saya yang di depan dan, seperti biasanya, pas berhadapan dengan yang bersangkutan beserta keluarga, saya cuma membeku, nggak tau bikin apa.
Rasanya beraaaaaat sekali mo berkata-kata.
Jadi, kita hanya hadap-hadapan.
Bego,ya?

Saya kurang tau dengan pengalaman kamu tapi, sejauh pengalaman saya, saya paling bego kalo sudah soal perkabungan.
Pokoknya, bukan keahlian saya banget deh, kalo menyangkut soal perkabungan. Entah mengapa, ada perasaan takut untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran saya.
Takut menyinggung, takut keliatan aneh, pokoknya nggak enak ini itu deh.
Makanya saya jadi mati kutu.

Nah, lepas dari kegagapan saya dalam sebuah perkabungan, waktu saya melayat omanya teman saya, saya jadi ingat dengan kematian oma saya.
Kematian oma saya sangat berkesan soalnya, itu adalah pertama kalinya orang yang saya kenal dekat meninggal.
Opa-oma saya dari pihak mama sih sudah lama meninggal jadi rasanya biasa saja karena saat itu, saya masih kecil tapi, untuk oma yang satu ini, dari pihak papa, benar-benar DEKAT karena selain tidur sekamar, walau sering dimarahi, saya sering GR sendiri kalo orang-oramg di rumah bilang kalo saya itu cucu yang paling disayang dan diperhatikan.

Karena itu, waktu tau oma meninggal, rasanya SAKIIIIIIIT sekali.
Apalagi, oma meninggal saat saya masih dalam perjalanan.
Nggak sempat deh, menemani oma di masa-masa terakhirnya.
Dalam perkabungan saya waktu itu, banyak hal yang saya sesali.
Saya menyesal sering marah-marah ke oma, menyesal karena sering nakal, menyesal karena sering melarikan diri kalo disuruh menjaga oma yang sedang sakit, dan berbagai penyesalan lainnya. Rasanya, saya sudah terlalu sering menyakiti oma.
Memang betul kata orang, seringkali, orang yang paling sering kita sakiti adalah orang yang justru paling dekat dengan kita.

Karena itu, saya mulai belajar untuk lebih menyayangi semua yang ada dalam “lingkaran” saya (orang-orang terdekat). Buktinya, kata tante saya, sekarang ini saya ini keponakannya YANG PALING BAIK,lo!!
Huahahahaha......
Jadi, kamu juga dong...sayangi semua yang ada di lingkaran kita. Jangan Cuma fokus ke orang-orang di luar lingkaran kita,dong.
Sip?

You vs I



Ada seorang wanita yang menemukan botol berisi jin dan kemudian membuka tutup botol itu sehingga sesosok jin bertubuh besar pun keluar dari dalam botol tersebut.Sebagai rasa terima kasih, jin tersebut pun berjanji akan mengabulkan permintaan wanita tersebut dengan syarat, apapun yang diminta dan kemudian diperoleh oleh wanita tersebut, suaminya akan mendapatkan lebih banyak 10 kali lipat jumlahnya. Wanita itu pun menganggukkan kepala tanda setuju.

Permintaan pertama adalah, dia ingin menjadi orang kaya sehingga otomatis suaminya menjadi 10 kali lipat lebih kaya darinya.
Permintaan Kedua adalah, dia ingin mempunyai bentuk tubuh yang indah sehingga otomatis suaminya yang tergolong gendut mempunyai bentuk tubuh yang 10 kali lipat lebih indah darinya
Dan, untuk permintaan terakhir, wanita itu pun tersenyum dan berkata, “saya minta serangan jantung ringan” sehingga otomatis suaminya pun meninggal . . .

Yang pertama kali muncul di pikiran saya adalah, apa yang akan saya lakukan apabila saya berada di posisi wanita tersebut, yaitu saat saya harus melakukan sesuatu yang malah menguntungkan orang lain.
Sekedar info, dalam semua bahasa yang ada di Eropa, bahasa Inggris adalah satu-satunya bahasa yang menggunakan huruf besar untuk huruf I walaupun berada di tengah-tengah kalimat kalau huruf tersebut menunjuk kata saya karena dianggap memiliki bobot yang lebih daripada huruf-huruf yang lain. Karena itulah, saat kita dihadapkan pada kejadian di atas, saat itulah kita mulai untuk memberi bobot pada diri kita dibandingkan dengan orang lain. Bobot yang kemudian akan menentukan seberapa besar yang mampu kita beri pada orang lain.

Memang kalo dipikir-pikir, ngapain juga kita menolong orang lain tapi, Nabi Besar Kong Zi pernah berkata,” Bila Ingin Tegak, bantulah Orang lain untuk tegak” bahkan Robert Kiyosaki pernah berkata kalo semakin banyak kita memberi, semakin banyak kita menerima (saya lupa kata-kata aslinya tapi intinya kira-kira seperti itu).
Jujur saja, saya pernah punya pengalaman soal di atas. Ceritanya, waktu saya kuliah, saya punya teman yang agak kurang dalam satu mata kuliah jadi, karena kebetulan saya lumayan tahu mata kuliah tersebut, sehari sebelum ujian, saya bersedia membantu saat dia menemukan kesulitan. Eh, nggak disangka-sangka, walau waktu belajar saya kurang karena membantu dia, soal yang ada malah terasa lebih mudah dan saya baru sadar, ternyata saat saya membantu dia, saya secara ngga langsung membantu dia dan bahkan lebih banyak tahu karena soal yang ditanyakannya malah membuka pikiran saya. Oalah…

Trus, bagaimana dengan kamu? Ada pengalaman serupa?

How to Reduce Illegal Music Product?

In this case, I recommend some problem solving which I expect can create a better condition, those are :

•Protect the format
This way is recommended in the form of reducing the supply of illegal goods while I recommend the same things which become the main support of the existence of Illegal Music Product, that is : Advance of Technology. Advance of Technology has already given the huge easiness and opportunity for the supplier to make the copy of the original one in a very easy way but, we can also use Advance of Technology to protect the format of Illegal Music Product which make it can’t be copied by the Supplier of Illegal Music Product so, in my expectation, government and Music Industry can corporate and next time, create the protected-format of Music Product I which, at least, the goods supplied can be reduced and the marginal cost of the suppliers can be higher than before.

•Support the original CD to compete
We can also reduce the quantity of Illegal CD and MP3 sold by reducing the demand of those goods. The only way to reduce the demand for Illegal Music product is to increase the demand for the original Music product that just can be done if Government gives more attention and corporation to the enemy of Illegal CD and MP3, that is : the original one
When the demand for the illegal Music product decrease, automatically, the supply will begin to decrease and we can reduce or even eliminate the existence of Illegal Music Product in Indonesia. As what have been mentioned before, the price of Music Product tend to be expensive because they have to pay royalty, PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PPBM (Pajak Penjualan Barang Mewah), seller agent fee, Copyright tax which paid to ASIRI (Sound Recording Industry Association of Indonesia), box and packaging cover cost, retribution cost, production cost ( based on whether the cost is high or not ) and other miscellaneous costs. So, what should be done to make it cheaper which will create the better position for original music product in the competition with the illegal one?
I recommend a shift of focus of government from doing the arrest and seizure to support the original Music product party so, by some agreements ( I assume, Artist can make the agreement of royalty to reduce the piracy, why can’t it be done by government ?) between those two parties ( can be in the form of subsidy or reducing the tax ), they can begin to reduce the cost and create a lower-price Original Music Product.

Hukuman Mati di Indonesia: Perlukah?


Baru-baru ini sempat heboh hukuman mati ala Indonesia, seperti yang dialami Sugeng dan Sumiarsih yang menjadi pelaku pembunuhan. Pokoknya, memang terasa banget peribahasa, ”sudah jatuh, tertimpa tangga pula” soalnya, setelah 20 tahun mendekam di dalam tahanan (yang tentunya memberikan siksaan batin karena ketidakpastian hidup), mereka berdua diputuskan untuk dihukum mati. Sadis,yah?
Nah, saya sendiri jadi kepikiran, lepas dari “bonus” 20 tahun di tahanan sebagai kasus khusus, apakah hukuman mati itu diperlukan di Indonesia?
Pertanyaan yang sulit dijawab memang,karena ada begitu banyak hal terkait yang harus dipertimbangkan seperti :
1.Posisi Indonesia sebagai Negara Beragama tentu saja seolah meneriakkan kata “tidak” karena hukuman mati artinya kita “melangkahi” Yang Maha Kuasa. Bagaimana mungkin di sebuah Negara yang menghormati agama yang mengajarkan kasih dan pengampunan bisa punya peraturan untuk mencabut nyawa orang?
2.Posisi Indonesia sebagai Negara full-kriminal meneriakkan kata “Ya” karena Hukuman Mati akan memberikan efek jera yang mana, para pelaku kejahatan akan merasa ketakutan karena adanya hukuman keras bagi mereka.
Nah, bagi saya sendiri, walaupun rasa benci saya pada para pengedar narkoba dan pembunuh sangatlah besar, saya tetap ngga setuju dengan Hukuman Mati karena hukuman mati bukanlah solusi terbaik untuk tindak kriminal di Indonesia.
Alasannya adalah, karena kondisi hukum Indonesia yang parah, sehingga bisa saja terjadi ketimpangan dalam pemberian hukuman karena adanya tindak suap. Kalo begitu jadinya, lebih baik ngga usah saja soalnya nanti ujung-ujungnya rakyat kecil yang punya kesalahan yang sama dengan para bos-bos malah dihukum mati sementara para bos-bos hanya dihukum sementara lalu kemudian bebas berkeliaran.
Makanya, daripada mengambil tindakan instan untuk mengambil alih pekerjaan “Yang Maha Kuasa”, lebih baik Negara kita memikirkan bagaimana membentuk aparat hukum yang bersih (ini ni yang susah) dan profesional karena, kalo aparat hukum kita sudah benar, dijamin narkoba bakal susah masuk Indonesia, apalagi para teroris,hehehe…
Akhir kata, walaupun saya ngga setuju dengan hukuman mati, kayaknya pemerintah bakal tetap menghukum mati Sugeng dan Sumiarsih jadi, kalopun itu harus terjadi, pemerintah punya tugas untuk menyamaratakan hukuman dalam arti, jangan sampai hanya pihak tertentu saja yang dihukum sementara pihak dengan kesalahan yang lebih besar hanya mendekam dalam penjara.Mm…Kalo Sugeng yang membunuh beberapa orang saja dihukum mati, menurut kalian, bagaimana seharusnya nasib Amrozi cs?

HOREEE!!Dapat Award!!


Waaah....
senangnya blog saya direkomendasikan oleh mba' astrid,Apri, pak guru Agust dan qpin
mm...sebenarnya yang dapat link sih blog saya yang berisi gambar unik
tapi, berhubung mba' astridnya bilang boleh ngasih link ke blogku yang mana aja, ya saya pasang aja di sini soalnya lebih banyak penghuninya dibanding blog saya yang satunya, yang hanya merupakan ekpresi kegilaan sesaat saya saja,hehehe...
Nah, ini ni syarat penerimaan award :
1) Put the logo on your blog.
2) Add a link to the person who awarded you.
3) Nominate at least 7 other blogs.
4) Add links to those blogs on yours.
5) Leave a message for your nominees on their blogs.
Oleh karena itu,saya juga bakal merekomendasikan beberapa blog berkualitas yang jadi favorit saya,jreng...jreng...jreng...:
1. Mba' Nita, blogger yang bermukim Amrik ini selalu punya hal-hal menarik yang dibagi, apalagi waktu membahas pernikahan beda agama,hehehe
2. Bung Andrei, ini ni catatan blogger yang sedang jadi backpacker keliling Eropa. Trust me,sekali baca, langsung ketagihan
3. Bung Antown, yang paling kreatif menggambar.Huhuhu, kok gambar saya nggak sebagus kamu? *Iri Mode On*
4. Mba' Kristina, yang peduli terhadap nasib TKI di Hong Kong. Keep Up The Good Work!!
5. Bung Toni, yang paling pintar nyari duit lewat blog. AJARIN DONG,BROOO!!!!
6. mba' koki sup laler ijo (namanya dirahasiakan sih,hehehe), buat yang suka menulis, ni blog bakal bikin kamu fall in love at the first sight (setidaknya, itu yang terjadi sama saya,hohoho...)
7. Bung Indo, blogger yang bermukin di Belanda. Ceritanya bikin iri dan ngiler,apalagi yang pas Queen's Day huwaaaa...
Ayo...Ayo...kunjungi 7 blog di atas (termasuk blog mba' astrid), dijamin ngga bakal menyesal,hehehe...(kok malah jadi promosi?)

Jalan-Jalan ke Siladen


Foto Bareng Bule,hehehe



Ini pas waktu saya jadi fotografer,hikz



Wuiih, gaya teman saya keren,ya?



Foto Bareng Teman-Teman Sekelas


Waah, tak terasa musim liburan hampir selesai,ya? Jadi saya akan menutup cerita liburan saya dengan pengalaman saat saya dan teman-teman sekelas jalan-jalan ke Siladen, salah satu pulau indah di gugusan bunaken, tempat sempurna untuk menghabiskan weekend bersama teman-teman.

Siladen memang nggak begitu terkenal dibandingkan dengan Bunaken namun, itulah yang membuatnya istimewa karena setelah sampai di sana, yang ada hanya saya, teman-teman saya dan beberapa bule serta penghuni lokal.Wuiih, begini ya rasanya punya pulau sendiri?

Pas nyampe di sana, airnya lagi surut jadi kami hanya main-main dan berfoto-ria sambil menunggu malam. Pokoknya pulau ini tergolong sunyi jadi, buat yang lagi cari tempat untuk bertapa, pulau Siladen ini pas banget buat kamu,hehehe

Lucunya, pas jalan-jalan, saya dan beberapa teman cewek saya bertemu dengan seorang bule (kalo ngga salah, dari Italia) yang memuji betapa indahnya pulau Siladen.Ceritanya, si bule tinggal di salah satu cottage yang lumayan mahal dan kami sebagai layaknya mahasiswa yang pas-pasan, waktu itu hanya tinggal di cottage biasa-biasa saja dan malah ada yang tinggal 1 kamar 7 orang,hihihi…

Esoknya, sekitar setengah enam pagi, saya yang memang tergolong malas bangun pagi langsung terbangun oleh suara ribut-ribut teman saya yang sudah main-main di air jadi, tanpa ba-bi-bu, saya langsung saja menyusul mereka dan main air sepuasnya (maklum, airnya sudah pasang). Akhirnya, setelah tiga jam berlalu, karena diancam akan ditinggal sendiri, saya pun angkat pantat dan mulai bersiap-siap untuk pulang.

Mmh, jujur saja, tulisan ini rasanya amat sangat kurang untuk menggambarkan keindahan siladen jadi, silahkan menilai sendiri berdasarkan foto-foto yang ada.

Akhirnyaaa....Pulang Juga...


Batu Angus



Bagian Kedua Pantai Sulamadaha



Danau Tolire



Pulau Maitara



Karena sekarang lagi musim liburan, saya cerita tentang liburan saya saja,ya?hehehe…
Bulan lalu, setelah delapan tahun merantau di propinsi orang a.k.a Manado (wuiiih, lagaknya), saya akhirnya pulang ke tempat asal tercinta saya yang terletak di Ternate, Maluku Utara.
Mulanya, sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan Ternate yang “kita sayang skali” namun kerusuhan yang terjadi pada tahun 1999 memaksa saya dan keluarga untuk keluar dari tempat kelahiran saya itu,hiks.

Jujur saja, pada waktu saya pulang Ternate, banyak sekali perubahan yang terjadi karena terdapat banyak bangunan baru yang dibangun walaupun tetap masih ada sedikit bangunan yang masih sama seperti dulu. Yang jelas, saya ingat sekali kalo di hari pertama saya di sana, waktu saya tiba di rumah, rasanya air mata saya hampir menetes dan saya berbisik pada diri saya sendiri, “Akhirnya, pulang juga….”.
10 hari di Ternate benar-benar saya manfaatkan dengan baik, mulai dari mengunjungi sekolah saya dulu sampe jalan-jalan ke berbagai tempat wisata yang masih saja dilakukan pake kijang,hahahaha….
Jujur saja, di Ternate, kami hanya memakai mobil sewaan tapi, sewaan atau punya sendiri, kalo namanya jalan-jalan, tetap aja asyiiik…..maka meluncurlah gerombolan kami dengan memakai Innova untuk berkeliling.
Nah, saat berkeliling itu, ada beberapa tempat yang berkesan seperti batu angus, tumpukan batu yang merupakan sisa lahar dari gunung yang meletus. Kata orang-orang sekitar, tempat ini lumayan angker jadi kadang kalo foto di sini, ada “sosok putih tak dikenal” yang muncul,hiiii…Untung di foto saya ngga ada.
Trus, ada pantai sulamadaha yang unik karena terdiri dari dua bagian :
Bagian pantai yang pertama langsung bisa diliat pas nyampe dan Bagian kedua harus dicapai dengan berjalan sedikit jauh atau naik perahu. Nah, bagian pantai yang kedua ini pemandangannya lebih menarik jadi, lebih banyak foto-fotonya,hehehe…tapi, bagian pertama lebih berkesan karena disini lebih banyak orang yang jualan dan kebetulan saya ditraktir makan pisang goreng dan minum air kelapa muda…SEPUASNYA!!!Huahahaha…Saking banyaknya yang dimakan gerombolan kami, si penjual sampe terharu dan memberikan diskon sehingga akhirnya kami bisa membawa pulang beberapa kelapa muda. Untung deh pake Innova jadi tempatnya masih cukup luas buat para kelapa muda,hihihi….
Kemudian ada danau tolire yang terkenal. Secara ilmiah sih, katanya terjadi karena ada sebuah gempa tapi, kalo menurut legenda, dulunya di tempat itu ada banyak orang yang berbuat mesum sehingga akhirnya diberi hukuman dan berubahlah tempat itu menjadi danau . O iya, kalo kalian sempat ke sini, coba deh lempar batu ke danau ini. Dijamin sebelum menyentuh air, tu batu langsung menghilang.
Dan yang terakhir,jreng…jreng…jreng…ada pulau maitara. Coba deh kalian ambil uang seribu rupiah dari dompet kalian. Nah, pulau maitara itulah yang nampang di balik Pahlawan Pattimura. Untung deh, bisa mengambil gambar pulau itu untuk kenang-kenangan, soalnya aku diajak makan ke restoran yang memberikan akses ke pemandangan ini. Tuhan benar-benar maha kuasa,ya?Semua yang diciptakannya …INDAH!!!
Setelah pulang ke Manado, rasanya puas sekali. Lain kali, kalo sempat, saya bakal pulang kampung lagi deh, soalnya 10 hari terasa begitu singkat. Mungkin di berita, kalian hanya melihat kekacauan dan demo di Ternate tapi, percaya deh, Ternate benar-benar indah luar biasa. Bahkan, pas berada di bus untuk menuju ke pesawat, saya sempat ketemu sama bule amrik yang memuji-muji keindahan ternate. Wuaaah…saya langsung bilang kalo saya ini asli Ternate,wakakaka…Wah, rasanya tulisan di atas nggak mampu mendeskripsikan keindahan Ternate jadi kalo tertarik,segera masukkan Ternate di agenda liburan kamu,ya?

Postingan Lebih Baru Postingan Lama