numpang nampang

Numpang Nampang



Beberapa waktu yang lalu, sepupu saya merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dengan memakai jasa sebuah salon yang cukup dikenal di kota kami. Adapun, pelayanan si pemilik salon ternyata cukup memuaskan, diliat dari tambahan-tambahan fasilitas yang sebenarnya ngga termasuk dari paket yang kami bayar, termasuk fasilitas numpang nampang. Numpang Nampang?


Yup, karena seminggu setelah ulang tahun sepupu saya, si pemilik salon menelpon dan bilang kalo wajah adik saya muncul di Koran dua kali. Lho?Ternyata, sebagian besar orang yang make jasanya dia, sering dimunculkan di Koran sebagai “model” dari salonnya dia, hitung-hitung promosi lah…hehehe…ternyata para pemilik salon sekarang pinter-pinter bikin strategi pemasaran yah? Karena pasti orang cenderung memilih dia biar bisa gratis nampang di Koran.


Kalo mo dibicarakan lebih lanjut, numpang nampang ini sebenarnya sudah seperti salah satu kebutuhan alami manusia dan karena itulah, ada banyak orang yang numpang nampang nama di TV sebagai salah satu pemberi sumbangan (wuiih…gratis muncul di TV) dan ada begitu banyak orang yang ikut berpartisipasi di acara musik dengan memunculkan pesan khusus sehubungan dengan judul musik yang mereka pilih. Semuanya dengan satu tujuan : Numpang Nampang.


Namun, ngga selamanya numpang nampang itu bikin senang, seperti pengalaman teman saya yang kebetulan punya seorang kenalan yang bekerja sebagai wartawan di sebuah media cetak lokal. Lucunya, si wartawan sering memakai nama teman saya di rubrik opini masyarakat padahal, yang memberi opini itu sendiri adalah si wartawan. Mengetahui hal itu, teman saya asik-asik aja, karena hitung-hitung membantu teman. Sialnya, suatu hari, ada rubrik opini masyarakat mengenai malam pertama dan muncullah nama teman saya sebagai salah satu pemberi opini. Hihihi…kasian juga sih dia…mana di kampus, banyak yang ngeliat dia dengan tatapan aneh….kasian…
Hayo, ada pengalaman tentang numpang nampang yang mau dishare di sini?

Postingan Lama