September 2008

Welcome to The Earth . . .


Tanggal 27 Oktober Kemarin, tepat jam 11 siang, Adiknya Gerald tiba juga di dunia ini. Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa saya menyebutnya “Adiknya Gerald”?
Entah mengapa, setelah beberapa waktu lalu begitu yakin dengan nama Michael William The, papanya Gerald mengalami krisis nama dalam arti, nama Michael dirasa kurang cukup tepat untuk adiknya si Gerald. Lucunya, papanya Gerald yang krisis tapi saya yang malah disuruh cari buku nama sampe bikin list nama-nama bayi cowok yang bagus. Yaelaaa…sudah H-1 gitu loh. Lagian, bagi saya pribadi, saya cukup senang dengan nama tersebut karena ngga ada huruf R (hehehe…) supaya tantenya ini bisa menyebut nama keponakannya dengan sempurna, ngga seperti nasib Gerald yang karna ribet manggilnya, saya panggil saja dia dengan sebutan, “Uncit” alias si perut buncit karena perutnya buncit kayak om-om,hehehe…


Kelahiran Adiknya Gerald lumayan penuh lika-liku (halaah!!) karena kamar yang sebelumnya dipesan oleh papanya Gerald malah diberikan sama orang lain. Diberikan? Mmm…cerita sebenarnya, tu orang yang menempati tu kamar harusnya sudah keluar beberapa hari yang lalu tapi karena dibayar sama asuransi, tu orang malah keasyikan dan ber-betah ria tinggal di sana,hihihi. Tapi, akhirnya, pas hari H, tu orang keluar juga.


O iya, pas liat muka adiknya Gerald, ternyata memang ngga berbeda dengan bayi-bayi lain sehingga papanya Gerald ngasih kuteks hijau biar bisa dibedakan. Kan takut kalo sampe ketukar kayak pilem endless love,hiiii....


Pada akhirnya, makasih buat semua blogger yang mendoakan sehingga proses kelahiran secara Caesar ini berjalan lancar…ada salam tuh dari adiknya Gerald buat semuanya…katanya “Muaaah” (hehehe)

Nb: di kesempatan ini, saya ucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan. Waah, ngga sabar lagi ni menerobos toples-toples di rumah kawan muslim saya,hehehe...(keliatan banget rakusnya,cuih!!)

Saya Bangga, Saya Unik


Semasa saya masih kecil, saya adalah tipe anak yang haus akan kemenangan karena menurut saya, hal itu akan membuat saya mendapatkan perhatian lebih. Hal itu pun mendorong saya menjadi anak yang selalu memberikan 100% dalam segala hal, baik dalam lomba-lomba “remeh” seperti lari karung sampai dalam hal pelajaran, termasuk dalam sebuah tes bahasa Indonesia di kelas saya yang menjadikan membaca dongeng sebagai salah satu bagian dari tes.


Saya masih ingat, waktu saya tahu mengenai perihal tes membaca tersebut, saya langsung bersemangat. Saya tahu saya pasti akan mendapatkan nilai tertinggi dan karena itulah, saya terus melatih cara saya mengucapkan setiap kata-kata setiap hari sebelum hari H.


Akhirnya, hari yang saya nanti-nanti tiba juga. Saya sudah memberikan penampilan saya yang terbaik dan saya tak sabar lagi untuk mendengar hasilnya namun, ternyata saya bukanlah yang terbaik. Namanya juga anak kecil, saya menjadi kesal terhadap guru saya tapi akhirnya rasa kesal itu menjadi rasa malu ketika teman saya mengatakan bahwa mereka tak bisa mendengar dengan jelas apa yang saya katakan, karena lidah saya memang tak bisa mengucapkan huruf “R” dengan sempurna.


Sejak saat itu, saya menjadi minder setiap kali ada sesi membaca dalam pelajaran bahasa Indonesia. Suara saya tidak seperti dulu lagi, karena saya selalu membaca dengan suara pelan dan tak mau ditertawakan teman-teman. Saya benci dengan kenyataan bahwa lidah saya berbeda dengan teman-teman saya. Saya benci bahwa lidah saya tak bisa mengucapkan hal yang sama dengan teman saya. Saya menjadi malu dan benci pada diri saya sendiri.


Namun, semuanya berubah saat saya menjadi yang terbaik dalam pelajaran bahasa inggris karena saya memiliki cara pengucapan paling sempurna dibanding teman-teman saya dan hal itu kemudian memompa rasa percaya diri saya. Saya tak perlu malu lagi menjadi cadel karena walaupun payah dalam bahasa Indonesia, saya hebat dalam bahasa inggris. Saya jadi sadar, saya bukannya beda, tapi saya unik. Saya memiliki sesuatu yang tak dimiliki teman-teman saya dan keunikan itu akan membantu saya dalam segala hal.
Saya pun menjadikan keunikan saya sebagai lelucon yang membuat saya memiliki banyak teman, membuat saya mudah dikenal dalam sebuah komunitas, membuat saya mendapatkan nilai yang tinggi untuk pelajaran bahasa inggris dan karena saya akhirnya kembali menjadi si haus kemenangan, saya berusaha mengimbangi kekurangan saya dalam membaca dengan belajar menulis dengan giat sehingga akhirnya, saya memiliki total nilai bahasa Indonesia yang lebih tinggi dari seluruh teman sekelas saya.


Kini saya mengerti, betapa beruntungnya menjadi orang yang unik, yang berbeda dengan teman-teman lain karena itu bisa membuat saya menonjol diantara berbagai keseragaman yang membosankan dan karena itulah, bila dulu saya katakan, “Saya malu karena saya berbeda” , sekarang saya akan mengatakan dengan penuh percaya diri, “Saya Bangga Karena Saya Unik”.

Serba - Serbi Kelahiran




Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, Gerald menjadi satu-satunya laki-laki yang menghiasi hidup saya sekarang (halaah!!) dan sebelum memulai posting, saya ucapkan terima kasih pada semua teman blogger atas masukannya untuk postingan saya tentang Gerald, terutama mba’ astrid yang memang sudah berpengalaman di bidangnya,hihihi…


Postingan kali ini terinspirasi dari mamanya Gerald yang pernah meminta saya untuk mencari daftar peristiwa penting di bulan September, sebagai masukan untuk tanggal kelahiran Michael, si calon bayi yang sebentar lagi akan resmi berduet bersama Gerald untuk menindas saya. Tanggal lahir Michael memang sempat menjadi perdebatan seru di keluarga kami, mulai dari mamanya Gerald yang mengusulkan tanggal 30 September dan ditolak mentah-mentah oleh semua anggota keluarga karena mengingatkan akan tragedi berdarah PKI yang terjadi pada tanggal itu. Semua anggota keluarga pun mengusulkan agar mamanya Gerald melahirkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari kesaktian Pancasila namun ditolak mentah-mentah oleh si dokter karena katanya itu waktu liburan,hehehe. Akhirnya, saya, dengan wikipedia dan riset panjang sebagai senjata (cuih!!), mengusulkan tanggal 27 september dengan beberapa alasan : Itu tanggal lahir dari Andy Lau, artis kesayangan mamanya Gerald(alasan untuk mamanya Gerald) Itu adalah saat Republik Cina (Taiwan) diakui AS (alasan untuk orang rumah) dan tanggal itu adalah Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (alasan umum). Lumayan penting,kan?
Dan akhirnya, tanggal itu pun terpilih sebagai hari lahir Michael nantinya, yang artinya, saya minta doa dari para blogger sekalian agar pada tanggal 27 September, proses kelahiran Michael berjalan lancar. Amin.


Lepas dari hal di atas, saya jadi teringat dengan kelahiran Gerald, yang sebenarnya direncanakan tanggal 23 Desember karena papa Gerald merasa ngga sreg kalo anak laki-laki pertamanya lahir di hari ibu. Tapi, namanya juga takdir, perut mamanya terus mulas tanggal 22 Desember sehingga Gerald pun dilahirkan pada Hari Ibu.Sungguh berlawanan dengan cerita sastrawan Indonesia, Andrea Hirata dalam bukunya Edensor yang mamanya bela-belain menunda kelahiran sampe jarum panjang melewati angka 12 agar Andrea lahir tepat tanggal 24 Oktober, Hari berdirinya PBB, dengan harapan agar Andrea bisa menjadi juru pendamai seperti PBB.


Mengingat hal di atas, saya jadi teringat dengan cerita kelahiran saya yang melegenda (soalnya entah mengapa, sampi sekarang, kalo ada yang bercerita tentang kelahiran, kelahiran saya pasti diungkit). Ceritanya, kelahiran saya terjadi pada tanggal yang ngga direncanakan, sehingga, pada saat orang rumah sedang santai menonton sam pek eng tay (mungkin karena ini, saya suka menonton film sam pek eng tay), perut mama saya tiba-tiba mulas dan akhirnya, diantarlah si mama pake motor ke rumah sakit dan setelah saya tiba di bumi ini, orang – orang rumah bertanya apakah bayinya sam pek (laki-laki) atau Eng Tay (perempuan) dan jawab si dokter : Eng Tay.


Nb: sam pek eng tay adalah legenda romeo dan Juliet ala Cina yang sangat terkenal dan sudah dibikin dalam berbagai versi. Untuk versi modern saja, dengar-dengar akan dibuat dengan Wu Zun (yang main di Romantic Princess) sebagai Sam Pek.

HOREEE!!Dapat Award!!(3)

Horee...dapat award lagi...senangnya...padahal akhir-akhir ini, saya sudah jarang ngeblog tapi ternyata, masih dikasih award,hikz (nangis sambil meluk pohon,hehehe...). Makasih banyak yah,Dee. Ada salam tuh dari Gerald,hehehe.

Ini ni awardnya:

Cute's Blogger Award



Butterfly Award



Sekarang, saatnya saya bagi lagi dua award ini ke-tujuh teman blogger lainnya :
1.Annie, sahabat blogger yang selalu bersedia membantu saya waktu saya masih bego banget soal bikin blog. Makasih ya,sis.
2.Cah Pesisiran,blogger yang postingannya selalu detail. Sering diriset dulu yah,bang? TOP deh!!
3.Wendy,blogger sejuta cerita
4.Pak Guru Agust,blogger dengan sejuta cerita inspiratif
5.Taliguci, bapak-bapak yang hobi ngeblog,wakakaka...
6.Mba' Caroline, ibu-ibu gaul,hehehe...
7.Rosa,ibu-ibu yang punya sejuta cerita.

Mm...ada yang aneh. Kok rata-rata yang dikasih award sudah punya anak,yah?waduh, pengaruh terlalu lama jagain Gerald ni,hihihi...

Ci…Luk…Ba

Gerald Alexander,tersangka utama kekerasan dalam rumah tangga



Postingan ini terinspirasi oleh kehadiran Gerald, anak (atau tepatnya bayi) berusia 1 tahun 9 bulan yang kini berada di bawah pengawasan saya karena katanya saya adalah yang paling kuat begadang di rumah dan kebetulan Geraldnya juga kuat begadang sehingga jadilah saya babysitter jadi-jadian,hehehe…


Menjaga Gerald ngga semudah menjaga Gaby karena, sesuai dengan komen di postingan saya tentang Gaby,Gerald masih belum mengerti apapun yang saya katakan jadi, saya dan mamanya Gerald pun jadi korban kekerasan Gerald (apa ini termasuk kekerasan dalam rumah tangga?)


Nah, berita baiknya,kemarin malam, ibunya membeli sebuah VCD berjudul “Peek A Boo”, salah satu VCD seri-nya Brainy Baby (Oh Tuhan,betapa luasnya pengetahuan saya tentang perfilman para baby,hehehe) dan hebatnya…jreng…jreng..jreng…Gerald langsung diam dan menonton film ini. Oh Tuhaaaan,betapa jeniusnya orang yang membuat film berdurasi setengah jam itu.Ternyata,tayangan puluhan bayi yang bercilukba selama setengah jam bisa membuat Gerald melongo di depan TV, sementara saya dan mamanya Gerald melongo melihat Gerald.Kalo kamu ada di sana,kamu juga bisa melongo melihat kami bertiga yang sibuk melongo,hihihi….


Melihat hal yang menakjubkan dan mengharukan itu,saya jadi teringat dengan sebuah artikel yang saya baca tentang keberadaan psikolog anak-anak di belakang setiap tayangan bayi yang sukses di pasaran. Masuk akal juga sih, mengingat hanya orang yang benar-benar jenius di bidangnya yang bisa membuat seorang bayi nakal langsung duduk diam untuk menonton.Mulai dari konsep bahwa bayi suka melihat bayi lainnya bermain sampe bayi suka melihat warna-warna ngejreng.Ternyata, membuat siaran yang tampak sederhana bagi kita membutuhkan riset dan pembuatan konsep yang serius.


Pada kesempatan ini,saya ucapkan terima kasih bagi para pembuat VCD dan juga distributor VCD yang bersangkutan. Sungguh, kalian telah menyelamatkan hidup dua wanita lemah ini (baca:saya dan mamanya Gerald),hihihi….
Buat para ibu-ibu, ada masukan untuk mendiamkan bayi rewel selain tontonan anak-anak? Soalnya, harus punya rencana cadangan kalo-kalo Gerald sudah bosan,hehehe…

O iya, saya ucapkan makasih pada sodara blogger saya,qpin yang memilih saya sebagai salah satu penerima award. Awardnya saya terima dengan selamat dan sudah saya kerjakan di postingan tentang award yang ini.sekali lagi, makasih ya qpin dan TETAP SEMANGAT!!

Kursi...oh...Kursi...



Dulu saya pernah menonton tentang sebuah toko yang menjual berbagai pakaian dan aksesoris pria yang mana, menurut si pemilik toko, biar pacar pembelinya ngga bosan, dia juga menambahkan bagian khusus yang menjual beberapa pernak-pernik cewek.Sungguh strategi yang bagus untuk merangkul semua pembeli tapi, bagaimana bila pembelinya sama sekali ngga tertarik dengan semua yang dijual di toko itu? Jawabannya adalah : sediakan kursi.


Bagi saya yang ngga begitu suka shopping dan hunting baju seperti sepupu, tante dan mama saya, acara shopping bersama selalu terasa membosankan sehingga saya selalu berusaha untuk menghindari acara tersebut namun, entah mengapa, saya selalu “terjebak” dengan ajakan mereka yang sering menyimpang dari yang dijanjikan. Janjinya Cuma makan, eh malah singgah ke berbagai toko pakaian sehingga kadang bikin saya malas mengikuti ajakan mereka tapi, apa boleh buat? Ajakan makan gratis selalu bisa meruntuhkan tekad saya,hehehe…


Untuk itu, bagi saya pribadi, toko yang baik adalah toko yang menyediakan kursi kosong, karena bagi orang-orang seperti saya, kursi adalah kesempatan untuk beristirahat sementara kenalan saya berkeliaran mencari baju. Nah, karena itulah beberapa hari lalu, saat saya menemani mama belanja, saya celingukan mencari kursi dan akhirnya mendapatkan kursi yang berada di sekitar bagian mainan anak-anak.
Sialnya, saya lupa kalo kebanyakan pegawai di toko itu memakai seragam kaos polos berbordir nama toko, yang senada dengan kaos yang saya pakai saat itu. Hasilnya?
Hari itu saya memecahkan rekor dengan dikira karyawan oleh 8 ORANG!!!
Oohh,malunya…..
Saya sih sudah berusaha mencari kursi di tempat yang lebih tersembunyi tapi sudah beberapa kali dicari, hanya tempat itu yang ada kursinya jadi, mau ngga mau, karena saya sudah lumayan capek berdiri, nongkronglah saya sebagai “pegawai dadakan”…sialan…


Pada akhirnya, saya jadi mengerti perasaan para anggota legislatif kita, yang mati-matian mempertahankan kursinya biarpun sudah malu.Mungkin karena dia ngga punya cukup kekuatan saat berdiri . . .(seperti saya,hohoho…dasar anak muda super loyo!!)

EMPAT!!

Ini ni Tag pertama dari dee yang bertema empat :

Empat Kerjaan
•Mengurus promosi dan administrasi di kantor om (ini om betulan, alias adiknya papa saya. Bukan “Om-Om” dalam arti negatif. Apalagi Om Farhan,hehehe..)
•Menulis..(termasuk blogging)
•Jadi salah satu IBO-nya Amway (Halaah!!)
•Mengurus ponakan 1 tahunan bernama Gerald yang sekarang lagi menginap di rumah saya karena mamanya akan melahirkan bulan depan.

Empat Tempat Tinggal
•Rumah Keluarga Besar di Manado
•Rumah Keluarga Besar di Ternate
•Rumah Teman di Tomohon yang sering dipake buat kumpul-kumpul
•Tempat Kos Sepupu kala maen di Surabaya

Empat film yang udah 100x ditonton:
Sesuka-sukanya saya sama satu film, walaupun saya ngga pernah ngitung, kayaknya belum ada deh yang nembus sampe seratus tapi, ini nih empat film yang sudah saya tonton berulang-ulang:
•Sam Pek Eng Tay (Versi Charlie Yeung sama Nicky Wu. Entah mengapa, dulu film ini jadi andalan saya waktu kecil. Ngga tau deh sudah berapa kali saya tonton.)
•Mulan Versi Disney (Sampe sekarang, masih sering nonton.Mungkin sudah mendekati 100)
•50 First Dates (Lucu abis. Saking seringnya saya menonton ni pilem pas kuliah, saya pernah membuat makalah tentang perilaku kencan di angkatan saya dan secara mengejutkan dapat nilai tertinggi. Ternyata dosen saya sama gilanya dengan saya atau mungkin…dia juga doyan dengan film ini?hahahaha)
•Love Actually (Film yang “Natal” banget.Sejak kecil, walaupun bukan umat kristiani, natal selalu memberikan kenangan menyenangkan buat saya jadi, menonton film ini selalu menjadi semacam “obat” buat saya di kala sedih)


Empat tv show favorit:
•America’s Next Top Model
•American Idol
•Clas Trip
•Prime Time

Empat Makanan Favorit
•Bakso
•Sapi Lada Hitam
•Coto Makassar
•Sosis

Empat situs favorit:
ivana-dee.blogspot.com
google.com
friendster.com
yahoo.com

Empat Target Berikut :
•Mba’ Astrid
http://astridsavitri.blogspot.com

•Mba’Nita
http://bloggernita.blogspot.com

•Indo
http://amsterdamtoday.blogspot.com

•Mba’ Kristina
http://kristinadiansafitry.blogspot.com/

O iya, di kesempatan ini, saya ucapkan selamat berpuasa bagi para blogger muslim…Yang semangat ya puasanya…

Postingan Lebih Baru Postingan Lama