Suara Seorang Perempuan

Sebenarnya artikel ini untuk tanggal 21....
hemm...apa boleh buat...
mumpung sudah ditulis, diposting aja deh,hehehe...

Tanggal 21 April ini, kita akan memperingati kelahiran seorang wanita luar biasa yang memperjuangkan emansipasi kaum wanita yaitu, saya sebut dengan hormat : Raden Ajeng Kartini.
Konon, berkat jasanya, di jaman yang serba modern ini, kita bisa melihat perempuan dalam berbagai balutan profesi. Mulai dari Tukang Ojek, Kenek, Dokter, Direktur, petinju dan bahkan Indonesia pernah punya seorang Presiden Wanita, yang membuktikan bahwa di jaman sekarang, eksistensi dan suara perempuan adalah suatu hal yang penting.
Nah, diantara berbagai pembahasan yang bisa diangkat tentang peranan wanita, saya tertarik untuk membahas tentang SUARA PEREMPUAN di jaman yang serba modern ini, yang harus saya akui terinspirasi dari salah satu workshop yang saya ikuti dimana Bung Farhan menjadi pembicaranya.
Waktu itu, Bung Farhan bilang, Suara Perempuan sangat penting. Kenapa?
Mari kita bahas beberapa perubahan besar yang terjadi karena suara perempuan:
1.Banyak yang bertanya mengapa SBY terpilih dan bertahan sampai sekarang? Bung Farhan bilang, karena menurut para ibu-ibu, Bapak Susilo-nya ganteng dan tampangnya kelihatan baik jadi nggak apa-apa deh kalo Bapak Susilo yang memimpin.
2.Mengapa AA Gym kini turun pamornya?
Bung Farhan bilang, karena banyak ibu-ibu yang ngga suka Bapak AA Gym kawin lagi alias berpoligami. (saya pribadi sangat anti poligami. Lepas dari apapun keuntungan, kebaikan dan hal positif dari perilaku berpoligami, bagaimanapun juga, monogami adalah hadiah terindah yang pernah diberikan seseorang kepada pasangannya. HIDUP MONOGAMI!!) jadi so pasti AA Gym jadi turun pamor.
3.Mengapa Bung Dede Yusuf punya Kans sangat Besar Buat Jadi Wakil Gubernur?
Ini mah contoh tambahan dari saya, yaitu karena seperti yang saya tonton di Ceriwis waktu Bung Dede jadi Bintang Tamunya, Bung Dede ternyata disukai sama ibu-ibu
Melihat contoh di atas, kita bisa melihat bahwa ternyata bahkan pemerintahan di Indonesia ini cukup dipengaruhi oleh suara permpuan atau lebih spesifiknya saya katakan : Suara Ibu-Ibu, suara yang sering kita lupakan di jaman emansipasi yang seperti sekarang ini karena Kesempatan luas untuk bekerja membuat sebagian kecil wanita melupakan peranannya yang paling mulia, yaitu sebagai seorang ibu. Profesi ini mulai dipandang sebelah mata karena profesi dianggap cuma pekerjaan monoton dan hanya berkisar pada belanja berbagai keperluan rumah tangga, menjaga anak sampai melayani suami. Hanya itukah?
Pernahkan singgah di benak kamu kalo menjadi seorang ibu rumah tangga adalah salah satu tugas paling penting yang pernah diciptakan karena :
1.Seorang Ibu menentukan Kontinuitas sebuah Negara lewat kodratnya untuk melahirkan Generasi Muda
2.Seorang Ibu Menentukan Nasib Sebuah Negara lewat peranannya dalam mendidik dan membesarkan para calon pemimpin Negara. (Karena itulah, bagi saya, pendidikan adalah hal paling krusial bagi wanita, Karena seorang wanita yang cerdas mempunyai peluang yang lebih besar dalam menciptakan generasi muda yang pintar dan sukses)
3.Seorang Ibu Menentukan Pendapatan Sebuah Perusahaan dan bahkan Negara karena dialah yang mengatur Pemasukan dan Pengeluaran sebuah keluarga. Dialah si pengambil keputusan barang merek apa yang dipakai dan apa yang sebaiknya tak dipakai.
Dan, ada begitu banyak peranan lain yang dimainkan seseorang yang “berprofesi” sebagai ibu.
Mungkin bagi sebagian yang membaca, akan menganggap bahwa artikel ini lebih cocok untuk hari ibu tapi percayalah, ini sangat cocok untuk dibicarakan mengingat emansipasi kadang membuat seorang wanita melepaskan profesi mulianya ini. Sungguh hal yang sangat disayangkan mengingat menjadi ibu bukanlah akhir dari segalanya. Buktinya, Primadonna Angela bisa menjadi seorang ibu merangkap penulis Bahkan, berdasarkan website asianbrain, bisa dilihat bahwa beberapa ibu Rumah Tangga seperti mba Dini Shanti dan Mba’ Maya bisa sukses menjadi pebisnis online. Dan inilah arti emansipasi yang sebenarnya menurut saya : Menjadi Wanita berpendidikan yang sukses baik dalam karir maupun keluarga.


Posting Lebih Baru Posting Lama

3 Responses to “Suara Seorang Perempuan”

Kristina Dian Safitry mengatakan...

bagus banget lho kandungan tulisan ini. tuh emang benar ya kalo menurut aku artikel ini bukan untuk kaum perempuan saja. tapi kaum laki laki juga harus ngebaca*gaya sedikit memaksa*.
artinya bahwa postingan ini layak dijadikan bahan diskusi.

Merdeka! buat yg punya blog. and...salam kenal kembali. sekalian kita tukeran link kali ya?biar isa saling memonitor,ha..ha...

Anonim mengatakan...

weeee...!!! hidup perempuan!!! girl power!!! *apaan sih, ga penting banget komennyah* LOL ... lam kenal yaw... :)

Ivana mengatakan...

@kristina:thx atas supportnya
@carra: thx for visting my blog! Hidup perempuan!!