INDONESIAN IDOL : TAMPANG, BAKAT ATAU RASA KASIHAN?
Kemarin, saya sempat menyempatkan diri menonton Indonesian Idol (walaupun mengorbankan penampilan beberapa kontestan karena saya sibuk menonton result American Idol di Global TV) dan harus saya akui, di Idol tahun ini, sejauh ini, kontestan cowok yang paling menonjol dibandingkan kontestan cewek, yang beberapa diantaranya tampil menggenaskan dan sangat mengecewakan tapi, kita lewatkan saja pembahasan ini karena selain takut dosa karena mencaci maki anak orang (cuih…munafik!!hehehe…), saya juga ngga enak menghina gender saya sendiri (emm…).
Yang menarik perhatian saya adalah, untuk tahun ini, faktor apakah yang kira-kira akan menentukan seseorang untuk menjadi Indonesian Idol?
Apakah Tampang? (Walaupun Joy yang memenangkan Idol 1, toh Delon bisa bertahan sampai Grand Final karena…emm..tampangnya)
Apakah Bakat? (suaranya Mike OK Banget,bo!! Negro banget!!Selain Mike,Performance Rini juga cukup memuaskan)
Atau yang menjadi trend akhir-akhir ini : Rasa Kasihan?(Seperti yang terjadi pada Ikhsan, Pemenang Indonesian Idol 3, yang saya rasa sebenarnya ngga pantas memperoleh gelar sebagai Indonesian Idol)
Dan, mau tak mau, kita harus menerima kenyataan bahwa faktor Terakhir inilah yang sekarang banyak dimanfaatkan para peserta Idol yang sekarang, mulai dari nangis Bombay tanpa alasan sampai cerita hidup yang menyayat hati sehingga orang akhirnya malah memilih karena rasa kasihan. Yah, kalo gitu, apalah artinya Indonesian Idol sebagai kontes menyanyi?
Jujur saja, saya ngga begitu suka “drama” yang digelar saat seseorang harus dinilai berdasarkan kemampuannya tapi kini, inilah yang sering ditonjolkan ke pemirsa. Huff…memangnya belum cukup ya, sinetron yang ada di Indonesia? Mudah-mudahan tahun ini pemenangnya bukan karena faktor kasihan.
Sekarang, kalo ditanya soal peserta favorit saya Idol kali ini, saya akan menjawab AJI!!!
Soal tampang itu relatif tapi saya suka dengan kepribadiannya yang ceria plus suaranya!! (wuiih…dahsyat…suara kasarnya itu,bo!!) tapi, apakah Aji bisa bertahan tanpa cerita menyayat hati? Saya juga ngga tau bagaimana nantinya karena lepas dari cerita sedih peserta, jangan lupa kalo yang jadi pemenang Asian Idol adalah Hadi Mirza. Kalo diingat-ingat, sedih juga waktu itu kita ngga ngirim Delon. Kalo memang akhirnya semua dinilai berdasarkan tampang (akuilah!!kalo ngga’, ngga mungkinlah Hadi bisa menang atas Jacqueline dan Big MIKE kalo ngga karena tampang), kita harusnya mengutus si ganteng Delon untuk bersaing menarik simpati orang. Huff…susah juga ya kalo kontes menyanyinya kayak gini,hihihi....
6 Responses to “INDONESIAN IDOL : TAMPANG, BAKAT ATAU RASA KASIHAN?”
Kalo emang poto yang terpampang di samping itu, Orangnya emang berbakat kok aQ namanya kalo gak salah Konco...
Dan satu lagi ada persrta cowok yang suaranya mantap yaitu Juarisman itu Idolah ku...?
Tapi kalo Iksan itu hanya beruntung aja di kasihani orang banyak
Setuju banget tuh..
sepengetahuan aku sekarang emang kaya gitu keadaannya,penonton lebih memilih karena ada 'adegan' menyedihkan + memilukan dalam setiap penampilannya, bahkan dengan suara yang juga 'menyedihkan'.hehe...
n aku juga ga setuju kalo milih karena tampangnya, ini kan ajang tarik suara...
@rizky: nama resminya sebagai kontestan Indonesian Idol adalah Aji.
@fauzan: yup...hidup BAKAT!!!
aaaww... tidakk!!!
idol lagi-idol lagi...
sama aja kayak american idol...pake nangis2 cerita soal perjuangan hidup. awalnya sih gak papa, tapi lama2 aagh...c'mon
@antown :hehehe, anti idol ya, mas?
@ernita: begitulah mba'...saya juga sering kesal kalo liat orang-orang yang menukar bakat dengan cerita sedih
Posting Komentar