Agama dan Ilmu Pengetahuan
Pada postingan saya tentang memberi dan menerima, banyak komentator yang kurang setuju dengan tulisan saya bahwa : Agama tak bisa akur dengan ilmu pengetahuan, yang mana, maksud saya adalah agama dan ilmu pengetahuan tak bisa sejalan kalau dua-duanya dilakukan 100% karena agama sendiri berbicara tentang iman dan keyakinan sedangkan ilmu pengetahuan adalah tentang logika. Nah, karena itulah, tindakan yang paling tepat adalah menyeimbangkan dua hal tersebut.
Coba bayangkan, bila kita berpikir secara logika, bagaimana kita akan menjelaskan konsep surga dan neraka? Atau adam dan hawa? Atau mengenai reinkarnasi? Bahkan keberadaan Tuhan juga berasal dari iman dan keyakinan kita sendiri. Sehingga, kebanyakan orang yang memakai 100% logika dan bukti nyata akan sulit untuk menerima hal-hal tertentu dari agama.
Mungkin, untuk lebih jelasnya, saya akan mencoba memaparkan sesuatu yang menarik, yang saya temukan di “The Secret”. “The Secret” menjelaskan bahwa pemikiran positif akan menarik hal positif untuk datang pada kita dengan memakai ilustrasi aladin dan jin yang mana, selama kita menginginkan sesuatu, terus memikirkannya dan merasa bahwa kita seolah sudah memilikinya, bagaimanapun caranya, alam (yang dalam hal digambarkan sebagai jin) akan bekerja dengan sendirinya dan mencari cara agar kita mendapatkan apa yang kita mau. Nah, ada yang aneh dengan konsep di atas?
Yup…yang aneh adalah, dikaburkannya konsep Tuhan. Menurut agama, saat kita menginginkan sesuatu, berdoalah dan serahkan pada-Nya dan Dia yang mengerjakan semuanya yang mana, dalam “The Secret”, yang penting adalah keinginan kuat yang berkelanjutan sehingga alam dan hukum tarik menarik akan mengabulkannya.
Tapi, sudahlah. Saya sendiri adalah tipe seimbang yang menjalankan agama dan mempraktekkan ilmu pengetahuan 50%-50% karena saya meyakini dan mengimani keberadaan Tuhan dengan harapan, ilmu pengetahuan saya bisa berguna bagi banyak ciptaan Tuhan. Saya di sini bukan berbicara sebagai ahli, hanya saja ingin menjelaskan kata-kata di postingan saya yang banyak menuai pertanyaan. Apabila ada yang salah dan menyinggung, saya mohon maaf.
38 Responses to “Agama dan Ilmu Pengetahuan”
aku ngerti kok dg maksudmu dlm postingan itu. mungkin ada kalimat yg gak pas aja. kadang aku juga terjebak dlm kondisi ini saat menulis. ini soal permainan kata.
kamu menulis ini kan:
"Sebagian besar orang percaya, agama tak akan pernah bisa akur dengan ilmu pengetahuan dan begitu pula dengan bisnis"
ada baiknya SEBAGIAN ORANG diganti dg BEBERAPA ORANG.
lalu kata TAK AKAN PERNAH lebih tepat diganti dg TAK SELALU/SELAMANYA...
kalimatnya jadi terdengar lebih netral. dijamin ndak bakalan ada yg protes....hehehehe
mudah2an aku gak dianggap menggurui:)
justru agama tuh di jadikan acuan buat ilmu pengetahuan.. karena semua ilmu pengetahuan tuh berdasarkan wahyu yang bersumber dari agama.. menurutku yang bodoh seh..he2 tul nggak sob?
Iya Ivana... sebenernya yg bikin sebagian kawans gak setuju karena pernyataan yang disampaikan sebelumnya..
Kalau pemilihan katanya seperti yg dipaparkan mbak nita tadi, menurut saya pembaca bisa menerimanya.
Tetap semangat ya..
Ronda malem, ak jg paham kok kata2 kak ivana waktu itu!
Tp klo ak y biarin agama y agama, ilmu y ilmu toh jika agama itu benar ia akan menjadi dasar ilmu pengetahuan dan jika ilmu itu benar ia akan sesuai dngn kaidah agama... Intinya smua hrs seimbang!
Menurut aku sih ... saling melengkapilah dengan dasar pijak dasar agama melahirkan ilmu pengetahuan ... banyak deh buku agama da filsafat yang merujuk ... baca yang sederhana sperti Agama dan Ilmu Pengetahuan katya Keith wales ... Salam
tp yang perlu diingat jangan pernah berpikir bahwa logika kita itu adalah pemikiran mutlak tentang ilmu pengetahuan. karena itu adalah menurut pola pikir manusia aja bukan tuhan.
jadi, intinya agama dan ilmu pengetahuan itu diciptakan dari allah,SWT. dan tidak mungkin DIA menciptakan sesuatu yang tdk seimbang/ akur. walaupun demikian itu hanya pemikiran manusia yg terbatas.
--------------------------------
halaah koment gak nyambung.. hehe :D
wah kalo saya mah simpel aja,
agama dan pengetahuan adalah ciptaan Tuhan. agama adalah pedoman hidup, dan pengetahuan adalah bekal hidup.
"Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut yang MENGUBAHNYA."
kata MENGUBAHNYA di atas menurut saya berarti BERDOA (agama) dan BERUSAHA (pengetahuan), ketika dua poin ini terpenuhi niscaya Tuhan akan mengabulkan doa dan usaha kita..
jadi, seharusnya pengetahuan dan agama dijalankan dengan seimbang bukan?
*hanya pendapat pribadi, semoga masih nyambung dari topik xP*
yg penting kita jalani aja hidup sesuai denganhati nurani kita..:D
koq gue setuju ya ama pendapat elo. Kalo org uda memutuskan utk memeluk sebuah agama yg menganut konsep keTuhanan, konsekuensi logisnya ya jgn bawa2x ilmu pengetahuan dlm proses beragama itu. Krn dua hal tsb akan slalu bertentangan. Beda kalo kita ngomongin agama2x bikinan manusia yg tidak mengenal konsep Zat yg bernama Tuhan. Krn zat yg namanya Tuhan sendiri SAMA SEKALI ga bisa dibuktikan keberadaannya melalui proses eksperimen fisika laboratorium. Coba suruh para ahli membuktikan kalo Tuhan memiliki massa dan volume. Mereka pasti ga akan pernah bisa. Jadi gue setuju, skali kita memutuskan utk memeluk sebuah agama dgn konsep zat Tuhan, kita harus selalu mengedepankan iman dibanding akal.
agak sensitif ini ya.. ^_^
IMHO, satu2nya yg mampu mendekati agama, saya rasa, filsafat. dg posisi dibelakang & sedikit ke bawah hee.. hee..
mba ivana benar, sampai saat ini agama memang belum terjangkau oleh logika, seyakin sy pada beberapa pertanyaan yg kadang engga memerlukan konklusi absolut. pola pikir sederhana saya baru nyampe pada, bahwa, ilmu pengetahuan ada dalam koridor posisi membantu saya untuk semakin meyakini keyakinan yg saya anut. termasuk dalam bertutur ucap atau bersikap. atau bahkan saat saya nyari duit untuk mendukung ibadah tentunya. ego kita masih bisa bebas menentukan substansi kemajemukan imajinatif ini. sesuai dg keyakinan kita masing2.. ^_^
keep spirit & writing..
Singkat aja... Kalau yg saya pahami sumber dari segala ilmu pngtahuan adalah agama, karena di dalam agama ada kitab yg mmberikan tuntunan untuk ummatnya..
Agama tidak bsa dcmpurkan dngn logika.. Sprti pnjlsan soal neraka surga, kan belum lihat sndiri benar atau tidak. Lalu bagaimana Anda prcaya? Ya itulah keyakinan, iman...
perbedaan itu indah.adu argumen kadang juga penting.
The Secrets sebuah buku yang menarik. Paling tidak buku tsb menambah wawasan kita tentang hukum alam semesta yg menarik walau sulit untuk dipahami :)
-Setiaji-
www.kodokijo.net
saya setuju apa yang anda tuturkan. Masalah banyak yang protes.., biasalah. Ini blog anda, isi blog terserah anda. Jangan patah semangat untuk mengutarakan apa yang menjadi uneg karena uneg-uneg akan menjadi eneg bila tidak dimuntahkan.
Disisi lain, anda telah berhasil membuat pembaca blog mengomentarinya.
Ditunggu posting anda yang lebih ekstrim. Sukses ya.
kalau nggak ada perbedaan pendapat jadi nggak hidup lagi deh membahas sebuah topik
keep blogging n keep smilling ya
kloning sangat bertentangan dengan agama!
kalo kloning uang saya mau!
wkekeeke!
wah aku ga ngerti banyak soal agama
idem aku juga tipe yang seimbang :D
mampiiirrrrrrr...........
ada beberapa teman yang setuju kalo agama dan ilmu pengetahuan gak akan bisa menjelaskan konsep surga dan neraka.... Tapi mas Agus Mustafa dalam bukunya Ternyata Akhirat Tidak Kekal bisa menarik garis lurus hubungan intim keduanya........ Ajaib! Ilmu Sains orang-orang barat bisa membuktikan adanya surga dan neraka dengan berbagai teori nyata... Baca buku itu mbak, biar mudheng.... Sumpaaahhhh buagusss...... Dan tahun 2005 lalu jadi best seller di mana-mana!!!
paham kok non, nevermind.
tp menurutku sih, agama dan ilmu pengetahuan tetap sejalan.
hanya saja, kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia belum/tidak bisa menjangkau beberapa ilmu pengetahuan (seperti dalam agama) yang mungkin hanya dimiliki oleh Tuhan.
aq juga udah baca tuh buku mbak. nice one..... :)
saya sih ga keberatan dengan pernyataanmu dalam posting sebelumnya.. tp saya setuju dengan usul mba nita.. biar ga bkn org salah paham, ada beberapa diksi yg lebih baik diubah. topik agama emang sensitif ya ivana..
bahas masalah begini memang rumit. Saya sih mungkin termasuk yang seimbang juga. Iman tanpa perbuatan, sama aja bohong. perbuatan tanpa iman juga gak mungkin. Sebab, mujizat itu selalu ada.
wah....agak sensitif neh...komentarnya ada yang pro dan kontra. klo aku netral ajah deh...menurutku agama adalah simbul doang...dan selebihnya hanya Allah SWT -lah yang mengetahui rahasia itu....
ALLAH memberikan akal dan pikiran pada manusia sehingga terciptalah ilmu pengetahuan....*halah* bingung ya...kekekke...
benar juga apa yang dikatakan oleh mbak nita, itu semua tergantung pengolahan kata-kata.
namanya juga komentar semua orang berhak berkomentar apa aja selama itu masih dalam batas wajar.
memang sih membahas hal-hal yang ada kaitannya dengan agama pasti akan mengundang kontroversi karena pemikirin tiap orang nggak akan pernah sama, pasti ada yang pro dan kontra bahkan memutuskan kapan hari lebaran aja kadang masih kontroversi, ya kan??
kalau aku sih nggak masalah karena kenyataanya emang begitu.
postingan di atas udah jelas
Definitely I'm agree!
yah, memang terllu kompleks sepertinya ya masalah yang satu ini
aku setuju dengan komen nita.
Hmm .. salam kenal dulu deh
http://asephd.co.cc
Hai...
Salam kenal dari saya Michael Siregar di Amerika.
Senang berkenalan di Blog ini, Salam dari jauh.
Agama bisa dibawa mati,,,
tapi bagaimana Ilmu pengetahuan?
jadi bingung neh...
gak ada yg gak bisa dirasionalisasikan,,,!!!
termasuk agama, surga & neraka, bahkan tuhan sekalipun hrs dibuktikan secara epistimologi.
mungkin krna itulah tuhan menciptakan akal, supaya kita berpikir.
ada peer buat kamu, ya ..besok sore kalo sempet mampir. tks
mba'nita: sarannya TOP!! mudah2an dengan ini, semuanya terluruskan (halaah!!).makasih mba'...
aha:yup, begitulah seharusnya..
erik:sekali lagi makasih buat mba'nita..thanks yah erik,buat semangatnya..
krucial,ersis,erwin,ardy,fatamorgana,rosa n judotens:setujuuu !!
benny:thanks atas komennya yah?
tigis, rudi,elys,travellous, bagus n cantigi:thanks atas dukungannya
mba'kristina:yup
setaiji n ngga:pembaca the secret juga yah?
tony:sama dong!!
ika:wah, harus segera hunting buku nie
cah pesisiran:yup, intinya, kita harus pinter2 menyeimbangkannya
dee:hehehe,gitu deh..
kaka n michael:salam kenal balik
giko:benar juga yah?
fatamorgana:yup..langsung ke TKP nie,hehehe
Kalau lembaga agama dan ilmu pengetahuan memang dah biasa bertentangan sepanjang sejarah peradaban modern. kasus yang paling heboh adalah saat galileo galilei dihukum mati oleh petinggi gereja Katholik karena nggak mau menarik pendapatnya. Untungnya di kemudian hari Vatikan mau mengakui kesalahannya.
ilmu pengetahuan di pahami cuma lewat logika (otak kiri) itu juga dah lewat masanya. Semua itu berkembang di era fisika Newton. Lalu segala hal yg nggak bisa di jelaskan oleh fisika (ilmu pengetahuan) di masukkan ke bidang meta fisika (supranatural).
Tapi berdasarkan perkembangan terkini banyak hal2 yg tadinya meta fisika sudah mulai di masukkan ke dalam fisika. Artinya hal2 yg tadinya dianggap gaib dan supranatural kini sudah bisa di jelaskan secara ilmiah.
Artinya lagi bahwa antara agama (lebih tepatnya spiritualitas) dan ilmu pengetahuan dah mulai akur.
yah, ilmu manusia itu sangat terbatas. bahkan Jika lautan kita jadikan tinta dan pohon kita jadikan pena tak akan cukup untuk menulis ilmu Allah. Agama dan ilmu pengetahuan harusnya berdampingan dan saling melengkapi. JANGAN SAMPAI KITA TERBAWA SEKULERISME
dengan ilmu hidup jadi mudah
dengan agama hidup jadi terarah.
dengan senyuman hidup jadi indah..
he2 kok kayae aku njiplak kata-kata bajaj deh....he2
"The secret" memang menegaskan fokuskan kita terhadap apa yang kita inginkan bukan apa yang kita benci.Hidup ini untuk berharap bukan untuk mengeluh...
tentang agama & ilmu pengetahuan.
yang pasti keduanya mempunyai relasi, karena keduanya sama-sama berasal dari-Nya.
jika terjadi perbedaan dalam menafsirkan "relasi" diantara keduanya, sikapi saja dengan wajar dan bijak..
pro dan kontra itu biasa. yang penting, kita mau menghargai pendapat lawan bicara kita.
tentang the secret, yang merupakan kekuatan berpikir.
+jika terlalu terlena dengan teori ini, kita malah terjebak di dalam "harapan" yang absurd. bagaimanapun, semuanya ada "cara"nya. kita tidak bisa hanya "memikirkannya" saja. "memikirkan" disini hanyalah untuk memberikan stimulus agar alam membantu kita, dengan asumsi kita juga bergerak dalam harmonisme alam tersebut. halah, terdengar seperti bolak-balik, tapi...ya, begitulah..
salam kenal..
Posting Komentar