bakat dan kerja keras


Waktu saya SMA, saya punya seorang teman lelaki yang pintar tapi malas. Setiap ada pelajaran, dia selalu menggambar, bahkan kalo ada PR hanya menyontek punya teman tapi setiap kali disuruh mengerjakan tugas dan ujian, dia selalu mampu menjawab dengan benar. Pada saat itu, saya masih ingat gambaran diri saya yang “mengeluh” pada Tuhan. Tuhan ngga adil. Saya belajar sementara dia belajar. Saya bikin PR, dia hanya sibuk menyontek. Intinya, saya berusaha dan dia ngga berusaha. Mengapa hasilnya selalu lebih bagus dari saya? Mengapa dia dilahirkan jenius dan saya tidak?
Pertanyaan dan keluhan itu selalu muncul di pikiran saya karena setiap kali saya berusaha keras, saya selalu berpikir bahwa teman jenius saya itu palingan Cuma tidur-tiduran di rumah dan kemudian mendapatkan segalanya. Semua sudah tersedia dan tinggal dia petik, sementara saya? Harus mati-matian merebut dan mempertahankan. Tuhan TIDAK ADIL!!!!
Tapi, semuanya berubah saat saya membaca sebuah cerita tentang si pemulung yang bekerja keras namun yang didapatkannya sangatlah sedikit. Anda tahu apa yang dikatakan pemulung itu ketika orang bertanya mengapa dia masih juga giat bekerja? Dia bilang, “agar suatu saat, saat saya kembali pada Yang Kuasa, dua tangan saya yang kotor ini serta setiap peluh yang keluar adalah bukti saya pada Tuhan bahwa saya sudah berusaha semaksimal mungkin dalam hidup saya.” Membaca cerita tersebut, saya jadi teringat dengan salah satu ayat dalam kitab suci saya (Saya seorang Khonghucu),”Jadilah Pelopor Dalam bersusah payah”. Astaga!!! Selama ini, saya sudah berburuk sangka pada Tuhan.
Setelah saya memasuki masa kuliah, saya masih juga menemui beberapa teman jenius seperti yang di atas tapi, saya tak pernah iri lagi pada mereka. Saya malah merasa kasihan karena mereka “memilih” untuk tidak hidup secara maksimal, sementara saya? Walaupun otak saya kalah jauh dari mereka tapi bisa dipastikan bahwa kerja keras mereka kalah jauh dari saya. Saya bangga menjadi pekerja keras dan saya bersyukur karena saya bisa merasakan pasang surut kehidupan saya, karena itulah yang mematangkan saya untuk menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin. Dan pada akhirnya, saat saya menghadap Yang Kuasa, saya boleh menengadahkan kepala dan mengatakan, “Tuhan, saya sudah berusaha maksimal untuk memanfaatkan segala yang Kau berikan padaku….”

Posting Lebih Baru Posting Lama

15 Responses to “bakat dan kerja keras”

cahpesisiran mengatakan...

waduh...
postingannya menyentuh sekali.
mulai sekarang, aku juga harus KERJA KERAS..!! :)
Jia You!!! (jia you artinya beneran Semangat kan??)

muhfiasbin mengatakan...

Kira2 tanganku udah kotor apa belum y?

Unknown mengatakan...

"Penyesalan bukan datang saat melihat hasil, tapi saat proses"

Bener banget tuh, ga bakal sia2 apa yang kita usahain.

Yang penting kita udah berusaha semaksimal mungkin, soal hasil akhirnya serahin aja ama yang Kuasa..(Sok tau ya..)

Ivana mengatakan...

@pesisir-kidul:yah, kurang lebih artinya begitu. itu tuh,yang sering muncul di serial mandarin,hehehe...
@moehfi:hayo, diperiksa lagi...
@fauzan:setujuuuu!!

Kristina Dian Safitry mengatakan...

betul sekali tuh non. tanpa kerja keras emang kurang maksimal.

Toni Blog mengatakan...

iya sepertinya apapun yang kita punya yang kita bisa harus kita syukuri, so kita bisa lebih merasakan bahwa itu benar2 sesuatu yang berharga :)

Anonim mengatakan...

berarti proses lebih bermakna dibanding hasil. sehingga ketika hasil tak seperti yg diharapkan, ucapan syukur tetap terucap. hmmm...tapi bagi atasan saya, proses itu tak penting, sebab baginya hasil akhir adalah segalanya:)

Anonim mengatakan...

Bekerja itu adalah ibadah, jadi jangan males2 Mbak kalau bekerja...hehehe

Anonim mengatakan...

....hati yang lapang... selalu ada jalan menuju pencerahan....

Ivana mengatakan...

@kristy&rita:setujuuu!!
@tony:yup, kita memang harus bersyukur dalam segala hal
@nita:hohoho...
indo:siaaap!!

diorockout mengatakan...

Tangi..Tangi..
*nepuk..nepuk pipi*

Antown mengatakan...

itu bukan saya kan? yang suka nyontek? hehehe

rizky mengatakan...

terkadang orang yang berbakat dengan orang yan bekerja keras itu akan bertemu di satu titik..... yaitu: jalan menuju keberhasilan


*omongan aQ kayak orang pintar aja??? kekkeikiikk

Bubblegirl mengatakan...

aku juga sudah berusaha keras untuk berubah, tapi, kok ngga berhasil?

Apa kurang keras usahanya?

Ivana mengatakan...

@diorockout:apa itu tangi?
@antown:hehehe
@rizky: betull!!
@bubblegirl: coba terus mba...semua usaha keras ngga pernah sia-sia