Gugup Waktu Presentasi
Seorang teman saya pernah bilang,
“Ivana, entah mengapa, setiap kali presentasi, saya mulai keringat dingin, jantung saya berdebar kencang, dan ini ni, perut saya mual-mual. Apa itu penyakit,ya? Kok saya lihat, ada yang nggak pernah keliatan gugup? Gimana ya caranya supaya nggak gugup saat mau presentasi?”
Saya hanya melihat sebentar ke arah dia, sempat bangga juga sih, jadi orang yang dicurhatin,hehehe...
Saya lalu bertanya balik,
“Memangnya, dari mana kamu tau kalo mereka nggak gugup?”
“Tau aja...soalnya mereka nggak kayak aku, yang uring-uringan begini...”
“Bagus deh, kalo kamu uring-uringan..” jawabku santai dan, sebelum teman saya melakukan kekerasan, saya langsung melanjutkan.
“Itu artinya, kamu excited dengan yang bakal kamu lakukan jadi,bagus dong!!”
Dan, jawaban saya ini bukannya nggak beralasan,lo!
Dulu saya sempat ikut workshop Bang Farhan tentang jadi presenter yang diadakan oleh GenAsik.
Bang farhan bilang,
“Kalo kamu gugup,baguslah. Soalnya, kalo kamu kehilangan kegugupan dan ketegangan kamu, artinya kamu udah nggak punya passion lagi terhadap yang sedang kamu kerjakan.”
Kalo saya pikir-pikir lagi, betul juga sih.
Rasa gugup sih normal, karena itu artinya, kita memang peduli pada apa yang sedang dan akan kita kerjakan. Nah, yang diperlukan di sini bukanlah menghilangkan rasa gugup namun, manajemen kegugupan yang efektif. Jangan sampai kegugupan itu jadi hal yang negatif bagi hasil presentasi kita.
Caranya?
Yang pasti, persiapan bakal pegang peranan penting soalnya, dengan persiapan yang baik, kita hanya tinggal berusaha SEDIKIIIIIT saja, supaya berhasil dalam presentasi.
Mulai dari persiapan bahan (slide power point, fotokopi handout), waktu (jangan datang telat), kebugaran (jangan begadang di malam sebelumnya) sampe alat-alat presentasi (usahakan jangan sampe rusak saat hari H)
(Sekali lagi, Saya bukan ahlinya lo, tapi suka aja bagi-bagi. Kalo ada yang suka kasih masukan,please.....)
Trus, dosen saya juga pernah bilang ke kelompok saya waktu mulai presentasi,
“Santai aja. Toh disini, kalian yang paling tau isinya dibandingkan dengan audiens kalian yang nggak tau apa-apa.”
Ini cukup efektif,lo!
Setiap kali saya mulai presentasi saya selalu membentuk pemikiran bahwa, khusus untuk presentasi yang saya bawakan, saya adalah si paling pinter dan, saya adalah sang “guru” yang mengajar ke murid saya yang nggak tau apa-apa jadi, ucapkan saja apa yang saya pikirkan. Toh, kita ini paling pinter,hehehe....
Saya juga pernah baca tulisan Ivy naistdt soal bicara di depan umum. Ivy meminta kita untuk menuliskan hal-hal terburuk yang bisa terjadi saat presentasi dan mulai membayangkan bila kita mengalami hal-hal tersebut, sekedar untuk mempersiapkan mental kita agar kita siap di hari H kalaupun hal itu benar-benar terjadi.
Kemudian, setelah menyiapkan mental kita untuk hal-hal terburuk yang mungkin terjadi, kita bisa menuliskan hal-hal yang luar biasa menyenangkan yang bisa terjadi saat presentasi. Baik dipuji, sampai mendapatkan tepuk tangan meriah. Bagaimana rasanya?
Menyenangkan?
Saya percaya, saat itu, rasa percaya diri kamu akan tercipta dan, kamu akan siap memulai presentasi kamu.
Tarik nafas.....mulai!!!
Posting Komentar