Transgender, Gay dan Lesbian


Saya suka Oprah dan pokoknya, pas ada waktu luang, saya pasti akan menyempatkan diri menonton wanita panutan saya itu membawakan berbagai isu menarik yang inspiratif.
Nah, yang akan saya bahas kali ini adalah mengenai isu transgender dan penyuka sesama jenis (Gay dan lesbian) yang pas dibahas saat saya kebetulan nonton yang mana, diungkapkan bahwa transgender dan Gay adalah dua hal yang berbeda.Transgender adalah pihak yang merasa dilahirkan dalam tubuh yang salah (cowok dalam tubuh cewek dan sebaliknya) sementara gay dan lesbian adalah pihak cowok yang menyukai cowok dan cewek yang menyukai cewek.
Pada saat saya menontonnya, saya sebenarnya sudah tak terkejut lagi karena saya sudah beberapa kali menonton talkshow tentang hal tersebut namun, yang membuat pembahasan Oprah saat itu terasa berbeda adalah karena adanya keterlibatan orang tua dalam hidup anaknya yang “berubah”.
Dalam talkshow hari itu, dikisahkan ada seorang anak cewek manis bernama Julia yang merasa bahwa dia seharusnya dilahirkan sebagai cowok dan kemudian mengakui hal ini pada ibunya. Anda tahu apa reaksi ibunya? Ibunya tetap bersikap tenang dan berusaha mendukung anaknya dalam melewati proses “perubahan”-nya dengan sabar. Waktu ditanya, ibunya hanya bilang, “aku kehilangan sebuah impian, bukan seorang anak” yang saya pikir cukup masuk akal karena seorang ibu pasti berharap melakukan berbagai hal feminim dengan anak ceweknya dan kemudian akan berakhir bahagia dengan menemani anaknya itu menuju ke jenjang pernikahan dengan seorang lelaki tapi kini, sang ibu tak bisa merasakannya lagi karena anak ceweknya telah berubah menjadi anak cowok. Namun, lepas dari hal di atas, ibunya menyadari bahwa apapun yang terjadi pada Julia, dia tetap saja anaknya yang sangat membutuhkan dukungan dalam proses menjadi apa yang dia inginkan.
Saat menonton, saya tak bisa lagi mengatakan betapa kagumnya saya pada ibu tersebut karena sang ibu memilih untuk berada di dalam pihak yang mendukung dan berusaha menerima Jake (nama cowok dari Julia) apa adanya, yang membuat saya jadi teringat pada waria yang sering wara-wiri di mal dengan pakaian seksinya dan sering diolok oleh teman-teman saya. Jujur saja, saya dulunya cukup “bandel” dan sering mengolok-olok teman cowok saya yang agak "feminim" tapi, setelah saya membaca dan menonton hal-hal tentang transgender, gay dan lesbian, setiap kali saya melihat para waria, saya malah membayangkan betapa besar resiko yang mereka ambil untuk tampil seperti itu.Sungguh memerlukan sebuah keberanian untuk menampilkan diri mereka yang “sesungguhnya”.
Kini, mereka sudah memutuskan yang terbaik bagi diri mereka lalu, bagaimana dengan saya? Apakah saya memilih untuk menjadi pihak yang mendukung, netral, atau malah menghujat?
Pada akhirnya, yang terpenting dalam isu tentang orang yang memilih jadi transgender, gay maupun lesbian bukanlah mengenai mereka (karena mereka sudah memutuskan) tapi mengenai kita dan pilihan kita sehubungan dengan keadaan mereka.
Jadi, kamu berada di pihak mana?

Posting Lebih Baru Posting Lama

19 Responses to “Transgender, Gay dan Lesbian”

Toni Blog mengatakan...

Aku ga punya pikiran sama sekali untuk ke arah sana :)

muhfiasbin mengatakan...

Sebenarnya ini pertanyaan besar yg sudah lama terpikirkan oleh saya..

Apakah ciptaan punya persen error?
Kalau ya, berarti transgender, gay, lesbian dan waria adalah bagian dari persen error ini (maaf...dalam perspektif saya)

karena, para transgender mengatakan, antara lain : "saya berada di tubuh yg salah. Tubuh saya memang seorang lelaki, tapi Ruh (jiwa) saya berkata kalau saya perempuan" (begitu pula sebaliknya)

Apakah tuhan melakukan kesalahan yg sedemikian fatalnya?

Anonim mengatakan...

mmmmm...sejak kecil sampai sekarang saya gak ada problem sama kaum rainbow tuh

Anonim mengatakan...

aku juga setuju. menurutku: orentasi seksual seseorang itu khan berbeda. apakah hal tersebut karena latar belakang, pergaulan atau sejenisnya. yang pasti aku menghargai mereka yang memiliki seksualitas yang berbeda. karena itu merupakan pilihan hidup.

Anonim mengatakan...

ehm...no koment kalo soal itu. biarlah itu urusan mereka dengan DIA yang diatas sana.

Raynata... mengatakan...

saya akan berada di pihak yang netral rasanya... kalau ada teman yang seperti itu, diterima apa adanya aja..karena saya ingin orang terima saya apa adanya..agar orang mau terima kita apa adanya tentu sebelumnya kita harus menerima orang lain apa adanya...

jaga batas dengan sopan kayaknya akan jadi solusi yang baik...

Unknown mengatakan...

MENURUT SAYA:
saat Lahir itu, kiTA masiH HAMPA dan KOSONG yg cuma punya 2 ketetapan, yaiTu LeLaki dan Perempuan.
(anaknya Lelaki atau Perempuan???) itu yg pasti ditanyakan setiap manusia lahir...

seDangkan siFat-siFat nya itu akan terbentuk sesuai dengan perlakuan keluarga, pergaulan, dan lain-lainnya...

Tuhan itu ga akan perNah saLah, yg saLah itu Mahluk-mahLuknya!!!

astrid savitri mengatakan...

Kalau memang ada kita dan mereka, maka mereka memilih, kita pun memilih..

karena begitulah hidup yg diberikanNya, begitu penuh pilihan!

Anonim mengatakan...

Hanya bisa mengharap agar masyarakat bisa menerima keberadaanya...!!

flint mengatakan...

huahhh,,
transgender....gay... lesbi...
eksistensi yang saya akui tapi saya enggan tuk temui..
maaph maaph..
bukan apa-apa....
saya takud....
entahla....
saya menghormati mereka, menghormati apa yang mereka yakini tapi saya segan untuk berada satu meja untuk ngobrol,, saya takud tidak bisa nyambung dengan mereka...
mungkin saya salah yahh,,,
tapi sejauh ini, hal itulah yang saya rasakan,,,

doc_wong mengatakan...

Pemikiran Ivana sangat revolusioner, namun juga membawa sisi kemanusiaan yang mendalam. Salut dengan Anda!

dee mengatakan...

aku sih netral aja. ada beberapa temenku yg gay atw lines. aku sih ga langsung menyingkir dr mereka. mereka toh tetep temen yg baik apapun labelnya. menjadi gay atw lines kan pilihan mereka. jd aku ga pengen ikut campur..

catatan salwangga mengatakan...

apapun, selama mau berkarya dan berusaha menjadi berguna. tak ada yg salah. toch semua manusia punya jalinan vertikal dan horisontal. privacy is privacy.

Anonim mengatakan...

Gw mah gak berpihak kemana-mana... meskipun dalam hati ingin menjadi lesbian...

bwahahaha....

jujur... gw...

gw...

gww....


hmm...


gw mau muntah liat foto itu...
hoeekk...

Ivana mengatakan...

tony:hehehe...
moehfi:rasanya Tuhan nggak salah waktu menciptakan cuma mungkin ada hal-hal di dunia manusia yang akhirnya malah membelokkan segalanya
nita:baguslah mba'
gadis rantau,indo,palungsalwangga raynata dan astrid: yup, setuju...
cewek culun:ok deh
bany: yup, saya rasa juga begitu
apriany: ngga apa-apalah...semua orang kan punya opini dan pilihan sendiri
doc_wong:thx
supir bemo:hehehe, sadis amat!!

Anonim mengatakan...

saya sangat menghargai tulisan ini.
hidup yang kami jalani sangat berat.
beberapa teman yang tidak kuat mental ada yang mencoba bunuh diri.
keberadaan kami sangat dibenci masyarakat.
percayalah, kami sangat menyesali keadaan kami.
gak ada seorangpun yang ingin dilahirkan menjadi transgender, gay, atau lesbian.
tapi kami tidak bisa menyalahkan orangtua.
mungkinkah menyalahkan Tuhan?

terima kasih atas dukungannya
:)

Anonim mengatakan...

kalo transgendernya lbh cantik dari cewe asli nah itu yang bahaya....

kadang malah susah ngebedainnya

S. Kalangi mengatakan...

saya terlalu yakin, seorang banci jika masuk neraka pastilah bukan karna kebanciannya. tapi mungkin karena dia memfitnah, atau pelit, atau sombong atau keji. Banyak teling-telinga yang menentang kepercayaan saya, tapi saya maklum. Karena setiap orang punya kadar empati berbeda. Ada yang seiprit! ada yang besar.Dan saya selalu berharap menjadi bagian orang yang berempati besar!

Jika saya salah, biar Tuhan saya yang hukum saya. Tapi jujur, saya terlalu percaya Tuhan Yesus setuju dengan EMPATI saya hari ini.

Unknown mengatakan...

Ya hdup kami terlalu berat seperti yg dikatakan @hiddencloset ,, kami trlahir sbg perempuan atau laki2,, kami tak pernah ingin bgni, tp ap daya hdp harus di jalani, brbgai upaya kami ingn bunuh diri, tak brhasil, krn q yg lesbi, dijauhi masyarakat dan di kucil kan, q bkn org yg mempunyai bnyk harta, q pernah minta sdikit nasi dgn tetangga, tp ap, mrk mlah mengusir dan melemparkan makan pd ku, bgtu skt ht ny aq,pernah ku menyalahkan than atas hdp yg telah di berikan, aq menjadi spt ini bkn lah plhan, dr kcil q tmboy, dan branjak dwasa q tak tau menjadi seorang lesbi, q menyukai wanita, namun tak brani q ungkapkan krn trlarang sbg kodrat, dan hny skt ht lah yg menanti hdp ku stiap hari :'(