Nilai Seorang Manusia
“Apa yang membuat seorang manusia berharga di mata kamu?”
Untuk pertanyaan yang sempat saya lontarkan pada teman-teman saya ini, saya mendapat bermacam-macam jawaban :
1. Kaya
Ini diliat dari sudut pandang seorang penculik(^_^). Katanya, semakin kaya seseorang, semakin besar tebusannya (hehehe) dengan asumsi pastilah warren buffet dan keluarganya adalah kumpulan manusia paling berharga di dunia ini.
2. Status
Ini diliat dari pencapaian manusia yang bersangkutan. Jadi, semakin tinggi status seseorang, dia itu semakin berharga, dengan asumsi pastilah Barack Obama adalah salah seorang yang paling berharga di dunia ini.
3. Yang terakhir ini yang paling beda dan menggelitik. Katanya,
“Berharga tidaknya hidup kita bisa diliat dari seberapa banyak orang yang hadir dalam pemakaman kita. “Loh? Berarti Soeharto pastilah salah satu dari yang berharga itu. Lalu, apakah saya berharga, bila dibandingkan dengan warren buffet, barrack obama dan soeharto?
Pertanyaan mengenai nilai seorang manusia pastilah memiliki jawaban yang bervariasi tapi untuk saya pribadi, nilai diri saya ditentukan dari seberapa besar kontribusi saya pada dunia (di dalamnya sudah termasuk keluarga, lingkungan, agama,dll).
Saya mengingat seorang Bunda Teresa sebagai manusia yang berharga karena kontribusinya bagi kaum miskin, saya mengingat seorang Warren Buffet berharga bukan karena uangnya tapi karena kedermawanannya untuk menyumbangkan sedikit dari kekayaannya untuk kamu miskin. Saya mengingat Barack Obama sebagai manusia berharga bukan karena dia presiden Amerika Serikat tapi karena dia menciptakan harapan rasa percaya diri bagi kaum minoritas. Mereka semua adalah orang hebat karena mampu mempengaruhi hidup begitu banyak orang.
Menurut sebuah penelitian, orang yang paling tertutup di dunia sekalipun mempengaruhi setidaknya 10,000 orang jadi, dengan asumsi bahwa saya bukan tipe yang tertutup-tutup amat (hehehe), saya pastilah bisa mempengaruhi lebih dari 10,000 dalam hidup saya. Hal ini membuat saya teringat dengan William Sidis. Banyak dari teman blogger sekalian pasti ngga kenal dengan nama tersebut tapi kenyataannya, William Sidis adalah salah satu anak paling jenius di dunia namun, memilih untuk tidak berkontribusi pada dunia dan menjadi tidak berharga.
Sungguh berbeda dengan Marie Curie, Albert Einstein, Graham Bell dan bahkan Ibu Muslimah (dari laskar pelangi)yang memberikan pengetahuannya untuk anak-anak miskin di Indonesia. Yang ingin saya tekankan di sini, Ibu Muslimah mungkin tidak sejenius William Sidis tapi dia memilih untuk menjadi berharga sementara William tidak. Jadi, kita semua juga bisa menjadi aset berharga bagi dunia selama kita mau mengkontribusikan sesuatu untuk dunia yang lebih baik.
Untuk lebih jelas, baca dulu deh ilustrasi ini:
Dahulu kala, seorang raja meletakkan sebuah batu besar di tengah jalan
sebagai rintangan. Raja itu kemudian mengamati setiap orang yang
melewati jalan tersebut.
Banyak orang melalui jalan tersebut (mulai dari orang kaya sampai yang kuat dan berbadan besar) dengan berjalan melingkar untuk
menghindari batu besar. Banyak pula orang yang menyalahkan sang raja
karena tidak berusaha untuk membuat jalan menjadi lancar. Tetapi tidak
ada seorangpun bertindak untuk menyingkirkan batu besar yang merintangi
jalan itu.
Seorang petani datang dengan menggendong sekeranjang besar
sayur-sayuran.Ketika ia mendekati batu besar itu, ia menurunkan
keranjang bawaannya. Kemudian ia mendorong batu besar tersebut dan
setelah berusaha keras, akhirnya ia berhasil menggelindingkan batu besar
itu dari tengah jalan.
Petani itu mengambil kembali keranjang sayurnya. Saat itu ia menyadari
bahwa tepat di tengah jalan -- tempat bekas batu besar itu berada --
terdapat sebuah kantong. Kantong itu berisi uang emas dan pesan dari
sang raja. Bunyi pesan itu ialah 'Harta diberikan bagi orang yang
menyingkirkan rintangan batu besar dan membuat jalan menjadi lancar'.
Bisa kita lihat, petani itulah yang paling berharga karena hanya dia yang mau melakukan sesuatu bagi masyarakat. Jadi, suatu saat, saat kamu punya kesempatan untuk membantu seseorang atau komunitas kamu, itulah saat kamu memilih untuk menjadi manusia berharga atau tidak.